Berita Dinas Kepri Buka Suara soal Viral Pulau Kecil Rusak Akibat Tambang

by
Berita Dinas Kepri Buka Suara soal Viral Pulau Kecil Rusak Akibat Tambang


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) angkat bicara soal rusaknya pulau-pulau kecil yang diduga akibat aktivitas. Saya di dalam Kabupaten Karimun yang menjadi viral di media sosial.

Kepala Dinas ESDM Kepri, Darwin, membenarkan situasi di pulau tersebut. Dikatakannya, untuk saat ini pihaknya masih menunggu eksekusi hukuman mati pasca penambangan di Pulau Propos dan Pulau Kas, Kabupaten Karimun.

Darwin mengatakan, izin pertambangan di Pulau Propos dan Kas sudah tidak aktif dan habis masa berlakunya pada tahun 2015.


Sesuai aturan, perusahaan yang tidak melakukan pengelolaan pascatambang setelah izinnya habis masa berlakunya 2 tahun kemudian, Pemerintah akan menunjuk pihak ketiga untuk melakukan kegiatan pascatambang.

Hal itu, kata dia, sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 344 Tahun 2025. Dan, lanjutnya, karena komoditas yang ditambang di sana merupakan logam yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, maka pelaksanaannya akan dilakukan oleh Kementerian ESDM.

“Kami masih menunggu penunjukan pihak ketiga untuk kegiatan pascatambang dari Kementerian ESDM,” ujarnya saat dihubungi. CNNIndonesia.comSenin (29/12).

Ia mengatakan, sebelumnya kewenangan pertambangan di pulau itu berada di tangan pemerintah provinsi, namun berdasarkan UU 23/2014 kini dialihkan ke pusat.

“Dulu kewenangan pertambangan masih berada di Kabupaten/Kota, namun terjadi pergeseran kewenangan, UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan pertambangan saat itu berada di Provinsi,” kata Darwin.

Sebelumnya, munculnya kerusakan di Pulau Kropos dan Pulau Kas diduga disebabkan oleh aktivitas penambangan yang terpantau dari satelit Google Earth. Berdasarkan pantauan di laman ini, terlihat kondisi dua pulau kecil di Kabupaten Karimun, Kepri, tandus, tandus dan hanya tersisa bekas tambang.

Kondisi pulau kecil yang rusak tersebut menjadi perbincangan warga kota setelah diposting oleh beberapa akun di beberapa media sosial.

(arp/anak)