Berita Demo Gen Z 212 Kian Berkobar Sampai Ada Korban Tewas, Kenapa?

by
Berita Demo Gen Z 212 Kian Berkobar Sampai Ada Korban Tewas, Kenapa?


Jakarta, Pahami.id

Mual Memiliki demonstrasi skala besar yang dipimpin oleh generasi muda atau Gen Z sejak akhir September.

Ini telah menjadi salah satu demonstrasi terbesar di negara ini dalam beberapa tahun terakhir.


Demonstrasi besar terjadi di kota -kota seperti Rabat, Casablanca, Marrakesh, Agadir, Tangier, Fez, dan Meknes.

Kaum muda Maroko menuntut reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan yang dianggap menurun secara signifikan.

Mereka juga keberatan dengan prioritas pemerintah yang memprioritaskan miliaran dolar untuk infrastruktur olahraga seperti persiapan Piala Dunia FIFA 2030 dan Piala Afrika 2026, bukan kebutuhan rakyat.

Selain itu, pengunjuk rasa juga keberatan dengan pengangguran yang tinggi di kalangan kaum muda, yang sekarang mencapai 35,8 persen.

Demonstrasi awalnya diadakan di depan rumah sakit. Namun, orang -orang mulai ramai untuk memprotes untuk menyebar ke berbagai kota besar.

Demo 212 di Maroko sekarang kerusuhan dan menyebabkan tiga orang mati sejauh ini, dikutip Wali. Sementara itu, ratusan orang terluka dalam demonstrasi besar.

Penyerbangan terjadi setelah polisi mulai bertindak tegas terhadap Pedemo dengan membuka tembakan dan gas air mata.

Bentrokan antara pengunjuk rasa dan petugas polisi tidak bisa dihindari. Tindakan membakar mobil ke fasilitas publik terjadi setelah demonstrasi menyebabkan kerusuhan.

Pihak berwenang juga menahan sekitar 400 lebih banyak pedemo dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum dan memprovokasi.

Apa artinya 212?

Dilaporkan dari The New York Times Dan Deutsche Welle ((Ganda), Demonstrasi 212 diambil dari Kode Telepon Internasional Maroko, yaitu +212.

Gerakan protes ini diselenggarakan melalui platform media sosial seperti Tiktok, Instagram, Facebook, untuk perselisihan.

Gen Z pertama kali menyerukan protes sekitar sebulan yang lalu di platform Discord. Mereka mengundang masyarakat untuk menunjukkan 27 dan 28 September untuk menuntut hak yang lebih baik atas layanan kesehatan dan pendidikan, serta hak untuk mendapatkan pekerjaan.

Generasi muda pada dasarnya marah dengan keputusan pemerintah yang bahkan berinvestasi di sektor olahraga dibandingkan dengan sektor -sektor penting seperti kesehatan dan pendidikan.

Pemerintah Maroko menuangkan dana hingga lusinan miliaran orang gila ketika sekolah dan rumah sakit masih kurang.

Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch pada hari Kamis (2/10) mengatakan pemerintahnya siap untuk “dialog dan diskusi di lembaga dan ruang publik” dengan publik.

Namun, beberapa pedemo sebenarnya meminta pengunduran diri Akhannouch setelah ekor frustrasi korupsi di badan -badan pemerintah.

(BLQ/BAC)