Hubungan antara dua karakter Malaysia, Mahathir Mohamad dan Perdana Menteri Anwar Ibrahimlagi dipanaskan.
Mantan Perdana Menteri Mahathir, yang sekarang berusia 100 tahun, secara terbuka meminta Anwar untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Dalam kampanye berjudul Pernyataan Asosiasi Mandat di Alor Setar pada (17/07), Mahathir menuduh Anwar tidak memenuhi syarat untuk memimpin negara.
Dia pikir Malaysia sekarang dipukul oleh berbagai krisis, dan Anwar gagal memberikan solusi.
“Saya sendiri mengundurkan diri dari posisi perdana menteri untuk tekanan partai. Sekarang, Anwar menghadapi tekanan yang lebih besar bahkan dari oposisi publik, jadi ia harus mengundurkan diri sesegera mungkin,” kata Mahathir, dikutip dari Publik mempostingnya.
Tidak berhenti di sana, Mahathir juga memasukkan 11 poin panggilan di Platform X (sebelumnya Twitter), pada 21 Juli 2025, yang pada dasarnya menuntut Anwar Step Down.
Dia menuduh Anwar tidak dipilih secara langsung oleh orang -orang, melakukan nepotisme, kronisme, untuk mempertanyakan validitas pengampunan yang dia terima.
“Anwar tidak terpilih oleh orang -orang, dia tersesat, tetapi melalui koalisi dengan pihak yang hilang, dia berhasil membentuk pemerintahan,” tulis Mahathir.
Mahathir juga memicu masa lalu, mengungkapkan bahwa pengampunan Anwar pada tahun 2018 dilakukan atas saran yang ia terima saat melayani sebagai perdana menteri. Tapi sekarang, dia mempertanyakan validitas pengampunan.
“Anwar dimaafkan ketika saya menjadi perdana menteri untuk kedua kalinya, saya melakukan apa yang disarankan, saya percaya itu benar pada waktu itu, tetapi sekarang keraguan telah muncul.”
Jawaban Anwar
Menanggapi tekanan, Anwar bersikeras bahwa dia tidak akan mengundurkan diri, kecuali Parlemen mengkonfirmasi gerakan ketidakpercayaannya.
“Tuhan sudah siap, saya tidak akan menarik diri, jika saya mencuri uang publik, mereka (oposisi) hanya dapat mendesak saya untuk mengundurkan diri, tetapi saya tidak melakukannya,” kata Anwar, Waktu Selat BaruSabtu (7/19).
Dia juga menolak tuduhan korupsi dan menekankan bahwa semua kontrak pemerintah dilakukan melalui sistem tender yang terbuka dan transparan.
Untuk melanjutkan ke halaman berikutnya …