Berita Daftar Panelis dan Tema Debat Publik Kedua Paslon Pilgub Sumut 2024

by


Medan, Pahami.id

Debat publik kedua Pemilihan Gubernur Sumut 2024 akan dilaksanakan pada Rabu (6/11) di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan. Debat kedua ini mengangkat tema “Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan”.

Pilgub Sumut 2024 mempertemukan calon gubernur Sumut nomor urut 01 Bobby-Surya dengan calon nomor urut 02 Edy Rahmayadi berpasangan dengan Hasan Basri Sagala.


“Untuk tema debat kedua, Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan. Sedangkan panelisnya total sembilan orang,” kata Koordinator Divisi SDM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Robby Effendy, Jumat (1/11).

Robby menyebutkan panelis debat mendatang antara lain Dr Maslathief Dwi Purnomo, M.Hum, Ph.D; Arifin Saleh, S.Sos, MSP; Prof Dr Taufik Siregar, SH, M.Hum; Dr.Edy Ikhsan, MA; Rekan Dr. Katimin, MA; Dr Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec; Dr Afnila, SH, M.Hum; Ibnu Affan, SH, M.Hum; dan Dr Taufik Wal Hidayat, S.Sos, M.AP.

“Panelnya terdiri dari perguruan tinggi di Kota Medan, termasuk dosen dan rektor,” jelasnya.

Robby berharap debat kedua berjalan lancar dan kondusif. Untuk itu, KPU Sumut, lanjutnya, mengimbau suporter tetap menjaga ketertiban demi kenyamanan selama debat.

“Jumlah pendukung yang masuk ke ruang debat masih tetap 75 orang untuk masing-masing pasangan calon. Kami hanya akan berkoordinasi lagi dengan bagian hubungan masing-masing pasangan calon. Untuk keduanya demi menjaga ketertiban demi kenyamanan acara debat. ,’ dia menekankan.

Berikut rincian subtema Memajukan Wilayah.

1. Meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas kawasan (konektivitas sistem transportasi umum, ketersediaan akses internet di kawasan).

2. Meningkatkan investasi daerah (penanaman modal, penciptaan lapangan kerja, penguatan sektor pariwisata).

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sedangkan berikut subtema Penyelesaian Masalah Kewilayahan.

1. Kerusakan lingkungan dan bencana alam (banjir, tanah longsor, penghijauan, pencemaran air, tanah dan udara, ketersediaan air bersih, industrialisasi dan AMDAL).

2. Konflik pertanahan, konflik pertambangan, alih fungsi lahan dan eksploitasi hutan, permasalahan kawasan perbatasan antar pemerintah daerah.

3. Ketahanan pangan dan energi, inovasi teknologi untuk pembangunan daerah dan percepatan desa mandiri.

(fnr/chri)