Berita China Ultimatum AS soal Perang sampai WNI Terancam Mati di Ethiopia

by

Daftar Isi



Jakarta, Pahami.id

Cina Sultimatum Amerika Serikat Bahwa mereka siap bertarung dalam bentuk apa pun, sebagai tanggapan terhadap tarif perang.

Selain itu, warga negara Indonesia (WNI) dari Majalengka terancam oleh hukuman mati, karena diduga terperangkap dalam kurir narkotika.


Berikut ulasan di International Flash Today, Jumat (7/3).

China memperingatkan Amerika Serikat bahwa mereka siap menghadapi “perang dalam bentuk apa pun” sebagai tanggapan atas perang tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.

Perang dagang antara kedua tim besar memanas pada hari Selasa (4/3) setelah Trump menaikkan tarif impor barang dari Cina menjadi 20 persen. Sebagai imbalannya, Cina menggunakan tarif 15 persen untuk produk pertanian Amerika.

“Jika perang adalah apa yang kita inginkan, apakah itu perang, perang dagang, atau bentuk perang lainnya, kita siap untuk bertarung sampai akhir,” mengunggah kedutaan Cina di Washington di X.

Pemerintah Donald Trump berencana untuk memotong puluhan ribu staf di departemen Urusan Veteran, sebagai bagian dari efisiensi.

Dalam memo 4 Maret, Kepala Staf Departemen Veteran, Christopher Syrek, mengatakan partainya telah bermitra dengan Departemen Efisiensi Pemerintah atau Doge, bergerak secara agresif untuk “mengubah ukuran” tenaga kerja.

Departemen ini dikatakan mengembalikan jumlah pekerja seperti pada era 2019, yaitu 399.957 pekerja. Ini berarti bahwa ada lebih dari 70 ribu staf yang harus ditolak sebagai bagian dari restrukturisasi.

Seorang wanita Indonesia (WNI) dari Majalengka terancam oleh hukuman mati di Ethiopia, setelah didakwa terjebak dalam melaksanakan barang -barang narkotika yang dilarang.

Seorang warga negara bernama Linda Yuliana pergi ke Ethiopia setelah Iduladha 2024. Dilaporkan oleh antara, Linda dikatakan direkrut oleh seseorang bernama Dinda, untuk bekerja sebagai bubuk emas (Jastip).

Tetapi alih -alih bekerja seperti yang dijanjikan, Linda ditugaskan untuk mengirimkan tas yang berisi cokelat ke Laos. Dia kemudian ditangkap saat berada di bandara.

Kementerian Luar Negeri dan otoritas lain kini telah memberikan bantuan hukum kepada warga negara Indonesia.

(Tim/DNA)