Jakarta, Pahami.id —
Iran sedang mengupayakan langkah-langkah diplomatik untuk membuat negara-negara Timur Tengah memperlambat respons mereka terhadap serangan tersebut Israel.
Upaya diplomatik sedang dilakukan oleh pemerintah Iran untuk melindungi situs nuklir dan fasilitas minyak Iran. Hal ini karena terdapat ketidakpastian apakah AS dapat meyakinkan Israel untuk tidak menginvasi wilayah tersebut.
Awal bulan ini, Israel melancarkan serangan rudal intensif dan mendapat balasan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. Iran berusaha menekan mereka untuk mengurangi respons dan membantu melindungi Teheran.
Peluncuran dari CNNAS telah berkonsultasi dengan Israel mengenai bagaimana rencana mereka menanggapi serangan Iran pada 1 Oktober. Para pejabat AS telah menegaskan bahwa mereka tidak ingin Israel menargetkan situs nuklir atau ladang minyak Iran.
Sementara itu, sekutu AS di Teluk termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain dan Qatar juga telah menyatakan keprihatinannya kepada AS mengenai potensi serangan terhadap fasilitas minyak Iran.
Seorang diplomat Arab mengatakan, jika serangan dilancarkan di wilayah tersebut, pasti akan menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian dan lingkungan bagi seluruh wilayah.
Meski Israel tampak ‘dekat’ dengan AS, kemungkinan pengaruh AS terhadap Israel terus memudar selama setahun terakhir. Berkaca pada operasi di Gaza, Israel semakin mengabaikan seruan AS untuk lebih menahan diri di Lebanon, tempat pemboman dan serangan darat Israel akhir bulan lalu.
Israel tidak berkonsultasi dengan AS sebelum melancarkan serangan besar-besaran yang meledakkan ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah bulan lalu.
(Senin/Senin)
