Jakarta, Pahami.id –
Walikota Kota New York Zohran Mamdani siap memuji Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyimpulkan Israel Dan Hamas Setuju dengan gencatan senjata tahap pertama jika perjanjian tersebut benar-benar dipatuhi.
Zohran menyatakan gencatan senjata masih memunculkan harapan meski menyisakan banyak pertanyaan.
“Kalau pembantaian sudah selesai, saya kira patut dipuji, dan jika uang tebusan dikembalikan. Semua itu harus dilakukan bersama-sama,” kata Zohran. CNN pada Jumat (10/10).
Namun, dia menguraikan, perjanjian tersebut tidak bisa memadamkan tragedi yang dialami Palestina selama dua tahun terakhir akibat pembantaian Israel. Begitu pula kenangan akan tragedi di kalangan masyarakat yang terkena dampak serangan Hamas secara tiba-tiba pada 7 Oktober lalu.
“Yang kita bicarakan adalah belum ada kesepakatan yang bisa memulihkan reruntuhan atau memperbaikinya,” kata Zohran.
Pernyataan Zohran muncul setelah Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada Rabu (8/10). Perjanjian tersebut mencakup pertukaran tahanan dan sandera, penarikan beberapa tentara Israel, dan izin untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut untuk masuk.
Namun perjanjian tersebut menimbulkan pertanyaan, seperti waktu yang tepat untuk menghentikan invasi Israel hingga pemerintahan Sementara Gaza. Selain itu, tentara Zionis mempunyai catatan kinerja yang melanggar gencatan senjata.
Zohran selalu berbicara penolakannya terhadap invasi Israel ke Palestina. Ia juga menggunakan kata pembantaian untuk menggambarkan tindakan pasukan Zionis sebelum Komite PBB bebas menyatakannya.
Ia juga menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak tahu malu setelah membantah laporan bahwa Israel menyebabkan kelaparan di Gaza.
Tak hanya itu, Zohran menegaskan siap mengejar Netanyahu saat berkunjung ke New York jika terpilih menjadi Wali Kota.
Kandidat Walikota New York juga kerap bertengkar atau bertukar pernyataan dengan Trump. Presiden AS pernah menyebut Zohran sebagai komunis gila dan mengancam akan mencabut kewarganegaraannya.
Meski begitu, Zohran tidak menyerah. Dia mengatakan pernyataan Trump adalah upayanya untuk mengalihkan perhatian dan perjuangan yang dia lakukan.
Jika Zohran terpilih sebagai Walikota, dia akan mencetak sejarah sebagai pemimpin Muslim pertama di kota tersebut.
(ISA/DBD)