Jakarta, Pahami.id –
Ketua PKB Muhaimin Iskandar atau Cak mengatakan kerusakan lingkungan Tinggal di Indonesia, meskipun dunia sangat ekstrem. CAK IMIN kemudian mendaftar pihak yang mengangkat istilah lingkungan Wahabi untuk pro-lingkungan.
Istilah ini sebelumnya dinyatakan oleh Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla untuk sementara waktu. ULIL pada waktu itu menyebutkan sekelompok pengulangan penambangan seperti Greenpeace dan Walhi sebagai lingkungan Wahabi.
“Jadi, di masa lalu, ada masalah bahwa ada gerakan perlindungan kehidupan yang sangat ekstrem. Beberapa orang menolak lingkungan pro dalam lingkungan yang ekstrem, menuduh lingkungan pro -lingkungan adalah Wahabi.
CAK IMIN mengklaim memahami gerakan pro -lingkungan. Dia mengatakan pada saat ini kerusakan lingkungan sangat mengkhawatirkan.
“Saya benar -benar dapat memahami gerakan lingkungan yang ekstrem, mengapa? Karena penghancuran lingkungan juga ekstrem, tidak hanya krisis iklim, tetapi telah mencapai tingkat penghancuran iklim. Perubahan IklimPerubahan iklim, tetapi krisis iklim. Jadi levelnya mengerikan, “katanya.
CAK IMIN mengatakan bahwa CPB telah membangun paradigma baru, sebuah konstitusi berbasis hijau pada tahun 2003. Dalam paradigma ini, katanya, semua undang-undang non-lingkungan telah ditingkatkan dan disempurnakan.
“Tapi tidak semuanya bekerja untuk apa? Karena kekuatan CPB masih kecil,” katanya.
Dia mengatakan semua pihak harus mengambil langkah -langkah untuk meningkatkan lingkungan melalui langkah -langkah struktur dan gerakan sosial.
CAK IMIN juga menyatakan apresiasinya terhadap keberadaan komunitas CPB Ecogen yang meningkatkan kekuatan gerakan untuk meningkatkan lingkungan.
“Apa struktur politik, melalui pemerintah, melalui hukum, melalui kebijakan, peraturan, melalui satu sikap nasional, juga melalui gerakan sosial, gerakan lingkungan, gerakan advokasi, ini adalah dua poin, struktur, budaya, ini harus bersama,” katanya.
(Yoa/dal)