Berita BPS Apresiasi Kontribusi Kemensos dalam Penyelesaian DTSEN

by


Jakarta, Pahami.id

Kepala Badan Statistik Pusat (BPS) Amalia Adinanti Widyasanti secara khusus menghargai Kementerian Sosial (Kementerian Urusan Sosial) karena berkontribusi pada Data Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Menurut Amalia, tanpa pekerjaan silang, arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengatur data tidak akan terwujud.

“Terima kasih kepada Menteri Sosial Pak (Saifullah Yusuf) yang dengan Legowo telah menyerahkan Data Kesejahteraan Sosial Terpadu (DTKS),” kata Amalia setelah menyerahkan DTSEN ke Kementerian Sosial di kantor Bappenas, Kamis (2/20) .


Amalia juga berterima kasih kepada kementerian lain karena telah mengirimkan pendaftaran sosial ekonomi (Regsosek) dan memasarkan percepatan pemindahan kemiskinan ekstrem (P3KE).

Data juga dipasangkan dengan data PLN dan Dukcapil. “Jadi, kami saling melengkapi,” katanya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (GUS IPUL) mengatakan persiapan DTSEN dimulai dengan mandat Presiden Prabowo kepadanya dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo untuk mulai bekerja di Kementerian Sosial dengan data yang tepat.

Dia bersyukur bisa bekerja dengan kementerian dan lembaga lain untuk melaksanakan mandat ini dengan baik.

“Memang benar -hanya satu hal yang dapat dikatakan sebagai catatan sejarah baru dalam data,” katanya.

Dia mengatakan upaya bahwa Indonesia dapat memiliki data telah dibuat berulang kali. Akhirnya, data tunggal baru dapat direalisasikan.

“Di era Presiden Prabowo ini ke arah yang jelas dan dengan keterbukaan semua menteri, dapat direalisasikan,” kata Gus Ipul.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pembangunan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menyatakan rasa terima kasih dan selamatnya kepada BPS, Kemenko Pusing, dan Kementerian Sosial untuk menyelesaikan DTSEN.

Mirip dengan Gus Ipul, katanya DTSEN adalah sejarah baru Indonesia. “Saya terus terang nama yang baik, DTSEN, mengatakan seorang perwakilan yang katanya sebagai tanda, kiri, kanan,” katanya.

DTSEN adalah integrasi dari tiga basis data utama, yaitu DTK, Registrasi Sosial Ekonomi (Repsosek), dan Pemasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).

Konsolidasi data ini kemudian disebarkan oleh BPS dengan Sistem Informasi Administratif Populasi (SIAK) yang dimiliki oleh Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan keakuratan data.

Di masa depan, DTSEN akan menjadi referensi baru untuk semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendistribusikan bantuan sosial dan lebih banyak program pemberdayaan yang ditargetkan.

Setelah ditandatangani oleh Presiden, DTSEN diajukan ke Kementerian Koordinasi untuk Pemberdayaan Masyarakat (Pena), Kementerian Sosial (Kementerian Urusan Sosial), Kementerian Dalam Negeri (Kementerian Dalam Negeri) dan Kementerian Pembangunan Nasional (Kementerian Pembangunan Nasional ( PPN) atau Rencana Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk pengujian, pembaruan data, dan referensi program.

(Inh)