Berita Bos NATO Cap Hanya Orang Ini yang Bisa Damaikan Rusia-Ukraina, Siapa?

by
Berita Bos NATO Cap Hanya Orang Ini yang Bisa Damaikan Rusia-Ukraina, Siapa?


Jakarta, Pahami.id

Organisasi Perjanjian Atlantik UtaraNATO) percaya hanya ada satu orang di dunia yang bisa membuat RusiaUkraina akhirnya berdamai.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan orang ini adalah orang pertama yang membawa Rusia dan Ukraina ke meja perundingan untuk memulai dialog sejak invasi Moskow terjadi pada Februari 2022.


“Hanya ada satu orang di seluruh dunia yang dapat memecahkan kebuntuan negosiasi perang di Ukraina, dan orang itu adalah Presiden Amerika Serikat Donald J Trump.

“Dia (Trump) memulai dialog (dengan Rusia-Ukraina) pada Februari 2025 dan hingga saat ini[…]Dan itu penting. “Karena pada akhirnya Amerika Serikat adalah sekutu terbesar NATO dan negara terkuat di muka bumi,” imbuhnya seperti dikutip CNN.

Rutte kemudian berkata: “Terserah pada mereka (AS) untuk memecahkan kebuntuan dan memastikan negara lain mengikuti jejaknya.”

Mantan Perdana Menteri Belanda ini menilai peran Trump penting dalam mengakhiri kebuntuan di tengah perang yang berpotensi menjalar ke Eropa.

Oleh karena itu, Rutte menegaskan, meski pertemuan NATO hari ini tidak dihadiri perwakilan AS, Washington tetap memiliki peran besar dalam upaya perdamaian di Ukraina.

Pertemuan NATO digelar setelah perundingan antara utusan khusus Presiden Donald Trump dan perwakilan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas rencana perdamaian di Ukraina.

Sementara itu, Trump tetap optimis meski pembicaraan antara utusan khususnya dan perwakilan Putin untuk menawarkan rencana perdamaian dan mengakhiri perang di Ukraina kembali terhenti.

Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa utusan khusus Steve Witkoff dan menantunya, Jared Kushner, telah berhasil bersama Putin pada hari Selasa.

“Apa hasil pertemuan itu? Saya tidak bisa memberi tahu Anda karena ini bersifat dua sisi,” kata Trump.

“Efeknya adalah mereka ingin… dia (Putin) ingin perang berakhir, saya pikir dia ingin kembali ke kehidupan normal, dia ingin kembali berdagang dengan Amerika Serikat, sejujurnya, dan tidak kehilangan ribuan tentara setiap minggunya, namun pengaruhnya begitu kuat sehingga dia akan membuat kesepakatan,” tambah Trump.

(RDS/RDS)