Berita Bocah Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Pemerintah Kirim Tim ke Sukabumi

by
Berita Bocah Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Pemerintah Kirim Tim ke Sukabumi


Surabaya, Pahami.id

Pemerintah segera mengerahkan tim ke Sukabumi untuk mengatasi masalah dalam kasus -kasus tinggi, seorang anak laki -laki berusia 4 tahun yang meninggal setelah banyak cacing di tubuhnya.

Menteri Pengembangan Manusia dan Koordinator Budaya (Menko PMK) Pratikno mengatakan tim yang dikerahkan ke Sukabumi akan memeriksa berbagai masalah, dari SOP Healthcare, peningkatan lingkungan dalam administrasi publik.

“Memang, setelah mendengar berita itu, saya mengirim tim ke sana, karena masalahnya adalah bahwa bayi itu meninggal di Sukabumi tidak hanya masalah perawatan kesehatan, tetapi juga masalah di rumah, kesehatan di rumah, sanitasi, jamban, McK dan lainnya,” ketika menghadiri acara di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Sabtu (23/8).


“Satu, tim kami telah berada di Sukabumi karena keluarga tidak memiliki KTP, jadi Dukcapil telah mengeluarkan KTP, jadi untuk seluruh keluarga, telah mengeluarkan kartu keluarga untuk relevan yang relevan, dan kemudian terdaftar BPJ,” tambahnya.

Pratikno mengatakan kasus ini adalah alarm pemerintah untuk melakukan perbaikan.

“Jadi bagi kami kasus kematian Siti Raya bagi kami adalah alarm nasional kami, jadi kami telah diberi alarm dengan kasus untuk meningkatkan segalanya,” kata Pratikno,

Dia mengatakan pemerintah juga melakukan penilaian komprehensif dengan mengaktifkan pemerintah desa, Posyandu, dan Puskesmas sehingga setiap warga negara memiliki dokumen warga dan terdaftar di BPJ.

“Kami telah melakukan penilaian keseluruhan, mengaktifkan pemerintah desa dan juga mengaktifkan Puskesmas Posyandu sehingga nama kartu identitas, kartu keluarga dan anggota BPJ harus dikendalikan bahwa semua warga negara terdaftar di sana,” katanya.

Pratikno menjelaskan bahwa biaya sumbangan BPJ dapat ditanggung oleh pemerintah melalui program Kementerian Bantuan Sosial (PBI), atau oleh pemerintah daerah.

Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan aturan sehingga dana desa dapat digunakan untuk layanan kesehatan dasar, termasuk membayar sumbangan BPJ dan perbaikan sanitasi.

“Lalu kami telah mengeluarkan aturan menteri desa, yang pada dasarnya adalah salah satu prioritas dana pengeluaran desa untuk layanan kesehatan dasar. Ini adalah di antara yang lain untuk kontribusi BPJ,” kata Pratikno.

Dia menambahkan bahwa kementerian yang relevan juga mengoordinasikan program renovasi rumah, peningkatan sanitasi, dan kualitas lingkungan yang lebih baik sehingga kasus yang sama tidak diulang.

Patuno mengakui bahwa ada kelemahan dalam SOP yang terkait dengan pencegahan dan pengobatan cacing usus. Oleh karena itu, pemerintah akan meningkatkan prosedur sehingga perawatan dilakukan dengan pengawasan langsung.

“Jika Anda memberikan obat, penyakit cacing setiap enam bulan sekali minum obat, kami tidak melarikan diri, kami meninggalkan orang tua kami, tetapi kami harus mabuk di depan seorang petugas,” katanya.

Selain itu, prosedur referensi pasien juga akan ditingkatkan sehingga Puskesma memastikan pasien benar -benar tiba di rumah sakit.

“Tapi itu juga menjamin bahwa penerima referensi itu benar untuk rumah sakit, jadi jika ada tantangan misalnya, oh saya tidak memiliki uang transportasi, itu harus dikendalikan oleh Puskesmas,” katanya.

Pratikno menekankan bahwa kasus ini adalah pelajaran untuk semua pihak sehingga tidak ada lagi anak -anak Indonesia yang menderita nasib yang sama.

“Tetapi yang lebih penting, kita perlu meningkatkan kebangsaan. Jangan biarkan anak -anak Indonesia mengalami kasus yang sama di masa depan,” katanya.

(FRD/DMI)