Berita Biden Girang Sambut Kesepakatan Pembebasan Sandera dari Gaza

by
Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyambut baik kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh milisi Hamas di dalam Semenanjung Gaza.

Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari dengan imbalan pembebasan beberapa sandera di Gaza dan 150 tahanan Palestina di penjara Israel.

Dalam pernyataannya, Biden mengucapkan terima kasih kepada Syekh Tamim bin Hamad al Thani dari Qatar dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, sebagai mediator dalam perundingan tersebut.


“Saya berharap dapat berbicara dengan masing-masing pemimpin ini dan tetap berhubungan erat, seiring kami berupaya memastikan bahwa perjanjian ini diterapkan sepenuhnya,” kata Biden. Al Jazeera.

“Seluruh aspek perjanjian ini harus dilaksanakan sepenuhnya,” ujarnya.

Meski pernyataan Gedung Putih tidak mengulangi rincian spesifik terkait perjanjian antara Israel, Hamas, dan Qatar sebagai mediator, namun pernyataan Biden disebut merujuk khusus pada warga AS yang disandera Hamas.

“Perjanjian hari ini harus memulangkan lebih banyak sandera Amerika, dan saya tidak akan berhenti sampai mereka semua dibebaskan,” kata Biden.

Saat ini, diperkirakan hampir 240 orang disandera Hamas di Gaza, setelah perang pecah pada 7 Oktober. Untuk perjanjian tahap pertama ini, ada 50 sandera perempuan dan anak-anak yang dibebaskan terlebih dahulu.

Para pejabat AS mengatakan tiga sandera AS diperkirakan akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan tersebut. Pejabat itu mengatakan seorang wanita muda termasuk di antara tiga orang Amerika yang akan dibebaskan.

Pada Rabu dini hari (22/11), mayoritas kabinet Israel menyetujui gencatan senjata selama 4 hari di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera dan tahanan.

Selain pembebasan sandera, perjanjian ini juga memuat janji Israel untuk menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Gaza termasuk menghentikan pergerakan kendaraan militer.

Israel juga berjanji mengizinkan akses ke ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar.

Meski telah disepakati Israel-Hamas dan diratifikasi oleh Qatar, namun waktu efektif penerapan gencatan senjata ini baru akan diketahui dalam 24 jam ke depan.

Selama periode 24 jam ini, setiap warga negara Israel yang menentang perjanjian gencatan senjata dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Pengadilan Tinggi Israel. Selama periode ini, baik sandera di Gaza maupun tahanan Palestina tidak akan dibebaskan.

Setelah masa banding berlangsung, kemungkinan besar pertukaran sandera dan tahanan tahap pertama akan dilakukan pada Kamis (23/11) atau Jumat (24/11).

(DNA/DNA)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);