Berita Biden dan Israel Diskusi soal Kemungkinan Serang Fasilitas Minyak Iran

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (3/10) mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan Israel kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran.

Hal ini setelah Teheran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10). Iran bermaksud menyerang pangkalan udara Israel dalam serangan rudal tersebut.

“Pertama-tama, kami tidak mengizinkan Israel. Kami menasihati Israel. Dan tidak akan terjadi apa-apa hari ini. Kami akan membicarakannya nanti,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya apakah AS akan mengizinkan Tel Aviv melakukan pembalasan terhadap Israel. Iran Anatolia.


Ketika ditanya tentang usulan Israel untuk menyerang fasilitas minyak Iran, sumber pendapatan utama Teheran, Biden mengatakan: “Kami sedang mendiskusikannya.”


“Saya pikir itu akan menjadi sedikit…,” kata Biden tanpa melanjutkan. Masih belum jelas apakah Biden akan menyuarakan keprihatinannya terhadap proposal tersebut atau mendukungnya.

Iran berjanji bahwa tanggapannya akan meningkat jika Israel menanggapi serangan hari Selasa itu. Serangkaian serangan rudal Iran merupakan respons terhadap pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoshan.

“Kami sepenuhnya menentang pertumpahan darah. Kami selalu mengatakan: kami menginginkan perdamaian, kami ingin ketenangan. Kami tidak ingin pertumpahan darah di negara mana pun. Namun Israel mendorong kami melakukan hal ini,” kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Rabu (2/10). .

Serangan rudal pada hari Selasa menimbulkan korban jiwa, kerusakan properti dan penutupan wilayah udara Israel, mendorong jutaan warga Israel berebut mencari perlindungan.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September terhadap apa yang dikatakannya sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai lebih dari 2.950 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas yang dipimpin oleh Hamas pada Oktober lalu.

Komunitas internasional telah lama memperingatkan bahwa serangan Israel ke Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

(Wow)