Berita Biden Blak-blakan Mengaku Zionis saat Perayaan Yahudi Hanukkah

Jakarta, Pahami.id —

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku sendiri Zionis saat memperingati Hanukkah di Gedung Putih, Senin (11/12).

Hanukkah merupakan perayaan nasionalisme Yahudi yang telah mengatasi kolonialisme Yunani. Hanukkah dirayakan setiap hari ke 25 Kislev.

Berbicara pada perayaan tersebut, Biden awalnya mengatakan AS akan terus memberikan bantuan militer kepada Israel sampai Negara Zionis berhasil melenyapkan Hamas.

“Seperti yang saya katakan setelah serangan 7 Oktober, komitmen saya adalah demi keselamatan orang-orang Yahudi, dan keselamatan Israel, [serta] “Haknya untuk hidup sebagai negara Yahudi yang mandiri dan tak tergoyahkan,” kata Biden, seperti dikutip The Times of Israel.

Biden kemudian mengatakan jika tidak ada Israel, tidak ada orang Yahudi di dunia ini yang akan aman.

“Kehangatan dan hubungan yang saya rasakan dengan komunitas Yahudi tidak dapat disangkal,” ujarnya.

“Saya menghadapi masalah dan kritik ketika saya mengatakan beberapa tahun lalu bahwa Anda tidak harus menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis. Dan saya adalah seorang Zionis,” lanjutnya.

Pengakuan tersebut disampaikan Biden seiring dengan kecamannya terhadap antisemitisme di AS dan negara lain yang meningkat akibat perang Israel-Hamas.

Sebelumnya, Biden juga pernah mengakui hal serupa kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan anggota kabinet perang Israel.

Biden mengatakan pada saat itu bahwa Anda tidak harus menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis.

“Saya tidak percaya Anda harus menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis. Dan saya adalah seorang Zionis,” kata Biden dalam pertemuan di sebuah hotel di Tel Aviv pada akhir Oktober lalu, seperti dikutip dari Reuters. Reuters.

Biden sudah lama menggunakan pengakuan seperti ini untuk menunjukkan kedekatannya dengan Israel.

Namun, pengakuan gamblang tersebut menggambarkan bagaimana Biden berusaha memanfaatkan kesempatan ini untuk keluar dari krisis yang akan menentukan nasib kepresidenannya.

(blq/baca)

[Gambas:Video CNN]