Jakarta, Pahami.id —
Jumlah kematian akibat serangan Israel di dalam Gaza pada Kamis (29/2) meningkat. Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan 112 orang tewas tertembak. Korban tewas bertambah delapan orang dari sebelumnya 104 orang dinyatakan meninggal.
AFP juga melaporkan bahwa 760 orang kini terluka akibat tembakan Israel sementara warga Gaza mengantri untuk mendapatkan bantuan. Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, Hossam Abu Safiya, mengatakan semua korban terkena “peluru dan pecahan peluru militer.”
Namun Israel membantahnya. Tentara Israel menyatakan ada orang yang meninggal akibat diinjak warga lainnya.
“Puluhan warga sipil bergegas menuju truk, mendekati tank dan tentara di dekatnya. Tentara melepaskan tembakan peringatan ke udara dan ke arah mereka yang memberikan ancaman, dan tidak bergeming,” kata seorang pejabat militer Israel.
“Menurut saya, respons kami terbatas, penangkapan terbatas, dan ini bukan peristiwa besar dari sudut pandang kami.”
Selama beberapa hari terakhir, PBB berulang kali mengangkat potensi kelaparan, dehidrasi, dan kekurangan gizi bagi masyarakat Gaza dengan memblokir akses bantuan ke sana.
Aliran bantuan ke Gaza dari Mesir telah menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir. Namun Israel mengatakan pihaknya tidak pernah memblokir bantuan dan menyalahkan PBB dan Palestina atas keterlambatan tersebut.
Awal pekan ini, PBB mengonfirmasi bahwa lebih dari 500.000 orang di Gaza berisiko mengalami kelaparan parah akibat krisis bantuan di tengah serbuan Israel yang sedang berlangsung. Sedikitnya enam anak meninggal karena kelaparan pada Rabu (28/2).
Penembakan di Gaza terjadi di tengah pembicaraan mengenai gencatan senjata oleh banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Dalam pernyataan terbarunya, Presiden AS Joe Biden mengaku ragu gencatan senjata di Gaza bisa terjadi pada awal Maret 2024.
Keraguan ini muncul setelah serangan terbaru Israel di Gaza. Biden pun mengaku sedang menyelidiki penyebab serangan yang memiliki versi berbeda antara Israel dan Palestina.
AFP kemudian memberitakan, Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan tertutup pada Kamis (29/2) waktu AS. Pertemuan darurat di markas besar PBB di New York rencananya akan berlangsung pada pukul 21.15 GMT atau sekitar pukul 04.15 WIB.
Sumber diplomatik, seperti dilansir AFP, Kamis (29/2), menyebutkan pertemuan tertutup tersebut diminta Aljazair untuk merespons serangan Israel terhadap pengiriman bantuan pangan ke Gaza.
(AFP/Kris)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);