Berita Banjir Bandang Bima, 2 Orang Meninggal dan 6 Hilang

by


Jakarta, Pahami.id

Badan Manajemen Bencana Nasional (BNPB) mengatakan ada dua kematian dan enam orang dilaporkan hilang karena banjir bandang di distrik WERA dan Ambalawi, distrik AkuNUSA Barat Tenggara, Minggu (2/2).

Sampai saat ini, tim gabungan masih berusaha menemukan korban yang hilang. Situasi terbaru pada hari Senin (3/2), banjir dilaporkan telah surut.

“Fokusnya adalah pada tim gabungan dalam mencari dan menyelamatkan para korban. Pada siang hari, tim SAR masih menyapu pantai untuk menemukan korban yang hilang,” kata kepala data bencana BNPB, pusat informasi dan komunikasi, Abdul Muhari, mengatakan masuk pernyataan.


Abdul mengatakan banjir bandang dipicu oleh intensitas tinggi di hulu Pulau Sangeang yang membawa bahan kayu dan batu untuk menabrak rumah -rumah pegunungan.

Berdasarkan hasil studi cepat sementara tim Rapid Reaction (TRC) dari Regency Regency’s Regency (BPBD) mencatat tujuh rumah yang dimiliki oleh penduduk yang akan dicuci oleh banjir.

Selain itu, bencana itu juga menyebabkan tiga jembatan yang rusak (Jembatan Tolaii, Desa Mawu, Jembatan Kalate, Desa Nipa dan Jembatan Talapiti, Desa Talapiti), jalan yang hampir rusak di Kampung Nanga Wera, 40 hektar dari daerah pertanian yang terkena dampak, beras yang dimiliki beras yang dimiliki beras yang dimiliki beras yang dimiliki Beras yang dimiliki Beras, Beras yang dimiliki Beras yang dimiliki Beras, Beras yang dimiliki Beras, Beras yang dimiliki Beras, Beras yang dimiliki Beras, Beras yang dimiliki Beras, Beras yang dimiliki Beras, Beras, Beras. oleh penduduk dibanjiri dan banjir dan ladang dipenuhi dengan sedimen.

Sehari sebelum banjir bandang, peristiwa angin kencang juga dilaporkan terjadi di Kampung Smart di distrik Woha dan Kampung Mandala di distrik Wera.

Abdul mengatakan bahwa angin kencang berdampak pada 5 keluarga atau 15 orang di kedua desa.

“Di Kampung Mandala, dua unit perumahan dilaporkan rusak parah oleh angin. Ketika berada di Kampung Pandi, satu rumah rusak, satu rumah rusak, dan satu rumah rusak,” katanya.

Cara jalan sebelumnya telah mengeluarkan jumlah pesanan: 188.45/56/07.4 dari tahun 2025 pada perpanjangan kedua dari status respons hidrometeorologi bencana bencana alam pada pergelangan kaki pada tahun 2025.

Ekstensi status tanggap darurat kedua berlaku hingga 3 Februari 2025.

(Dis/ugo)