Jakarta, Pahami.id —
Kelompok Hizbullah Libanon mengaku telah menembakkan puluhan roket ke wilayah Kiryat Shmona di Israel bagian utara pada Kamis (15/2).
Rangkaian serangan roket tersebut merupakan balasan Hizbullah atas dua serangan udara Israel baru-baru ini yang melanda Lebanon selatan, menewaskan 10 warga sipil.
Hizbullah mengumumkan bahwa pasukannya telah menyerang wilayah Kiryat Shmona dengan puluhan roket sebagai “respon awal” atas kematian 10 warga sipil dalam dua serangan Israel di Nabatieh dan Sawana.
Laporan petugas medis dan polisi Israel menyebutkan beberapa roket menghantam kawasan Kiryat Shmona pada Kamis (15/2) waktu setempat sehingga menimbulkan kerusakan. Namun, belum ada laporan adanya korban jiwa akibat penyerangan tersebut.
Sementara itu, dikutip ReutersMiliter Israel sebelumnya mengklaim serangannya ke Lebanon selatan menewaskan seorang komandan unit elit Radwan, bagian dari Hizbullah, dan beberapa anggota milisi pro-Iran dalam “serangan udara yang ditargetkan” di Nabatieh pada Rabu (14/2).
Namun Israel tidak menyebutkan adanya korban sipil akibat serangan tersebut.
Di sisi lain, Hizbullah menyebut tiga anggotanya tewas akibat serangan Israel dan membenarkan bahwa komandan unit elit Radwan, Ali al-Debs, juga tewas dalam insiden tersebut.
Sejumlah sumber di Lebanon juga melaporkan tujuh warga sipil tewas dalam serangan di Nabatieh pada Rabu (14/2) malam. Korban tewas termasuk tiga anak dan berasal dari keluarga yang sama.
Israel sering melancarkan serangan udara di Lebanon selatan, tempat basis Hizbullah. Namun sejauh ini serangan Israel jarang melanda Kota Nabatieh.
Kematian warga di Nabatieh terjadi tak lama setelah seorang wanita dan dua anak juga tewas dalam serangan terpisah Israel di desa al-Sawana yang terletak di perbatasan Lebanon-Israel. Artinya, total ada lima anak yang meninggal akibat serangkaian serangan Israel di Lebanon.
Seorang pejabat senior Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa Israel akan “membayar” atas serangan mematikannya di wilayah Lebanon, yang disebutnya sebagai “kejahatan”.
“Musuh akan menanggung akibat dari kejahatan ini. Gerakan perlawanan akan terus menggunakan haknya untuk membela rakyatnya,” kata politisi Hizbullah Hassan Fadlallah kepada Reuters.
“Kejahatan seperti ini tidak akan memungkinkan pasukan pendudukan (Israel) memberikan keamanan bagi pemukim di utara atau menekan Lebanon untuk menerima persyaratannya. Satu-satunya pilihan yang tersedia adalah menghentikan pembantaian di Gaza,” ujarnya.
Merajalelanya serangan lintas batas antara pasukan Israel dan Hizbullah sejak pecahnya perang di Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 200 orang di Lebanon, termasuk sekitar 170 anggota Hizbullah. Selusin tentara Israel dan lima warga sipil Israel juga dilaporkan tewas dalam serangan dari Lebanon.
(rds)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);