Berita Awal Mula Istilah Israel Raya yang Bikin Marah Negara Timur Tengah

by
Berita Awal Mula Istilah Israel Raya yang Bikin Marah Negara Timur Tengah


Jakarta, Pahami.id

Ketentuan Israel Raya kembali ke perhatian setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Sebutkan konsep sesuai dengan visinya.

Pernyataan Netanyahu muncul selama wawancara dengan Sharon Gal dari media Israel I24. Dia menunjukkan peta dengan gambar yang disebut “tanah yang dijanjikan” dan kemudian bertanya apakah Netanyahu merasa terhubung dengan visi Israel.


“Saya sedang dalam misi silang, jadi jika Anda bertanya apakah saya pikir ini adalah misi historis dan spiritual, jawabannya adalah ya,” kata Netanyahu.

Dimana awal Israel?

Istilah Raya Israel muncul setelah perang enam hari pada tahun 1967. Pada waktu itu, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, Jalur Gaza, Dataran Golan, dan Semenanjung Sinai.

Israel dipahami secara luas sebagai visi ekspansi yang mencakup area yang lebih luas. Istilah ini digunakan di kalangan ultra-nasionalis untuk menuntut beberapa negara Arab.

Kelompok ultranasionalis menyebut daerah ini sebagai bagian dari Israel di masa depan.

Pada bulan Januari, Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan peta yang diduga berisi sejarah Israel ribuan tahun yang lalu di platform elektronik.

Peta ini sejalan dengan narasi Israel tentang “kerajaan Yahudi” yang mencakup bagian Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, dan Mesir.

Pandangan yang sama juga disajikan oleh serangkaian menteri senior. Tahun lalu, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mendukung pengembangan perbatasan Israel ke Damaskus, Suriah.

Smotrich mengatakan bahwa Israel pada akhirnya akan berkembang mencakup seluruh wilayah Palestina dan divisi Yordania, Lebanon, Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi.

“Telah ditulis bahwa masa depan Yerusalem tumbuh menjadi Damaskus,” katanya. Pernyataan ini disebut merujuk pada ideologi Israel.

Retorika Imperialis Netanyahu muncul ketika Israel masih meluncurkan invasi Palestina sejak tahun 2023. Dampak operasi, lebih dari 61.000 warga Palestina terbunuh dan jutaan orang harus menjadi pengungsi.

(Yesus/BAC)