Berita AS Waswas Israel Mulai Gencar Serang Lebanon

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan khawatir dengan wacana ini Israel ingin memperluas konflik ke Libanon.

Biden disebut mulai mengirimkan beberapa pejabat untuk mencegah eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.

Laporan dari Washington Post, Langkah Biden terjadi setelah Israel baru-baru ini memberi isyarat ingin melancarkan operasi militer skala besar di Lebanon. Operasi militer ini merupakan tindak lanjut dari baku tembak antara pasukan Zionis dan Hizbullah yang belakangan ini semakin tak terelakkan.


“Kami lebih memilih solusi diplomatik. Namun kami mendekati titik di mana keadaan akan berbalik,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoavi Gallant, Jumat (5/1).

Para pejabat AS juga khawatir bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu benar-benar akan memperluas konflik ke Lebanon sebagai salah satu taktiknya untuk mempertahankan kekuasaan di tengah kerusuhan politik dalam negeri menyusul kegagalan menahan serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

[Gambas:Video CNN]

Dalam beberapa percakapan pribadi, pemerintah AS telah memperingatkan Israel bahwa meningkatnya konflik di Lebanon hanya akan melemahkan Israel karena jumlah pasukannya terlalu sedikit.

Beberapa pejabat AS mengatakan bahwa tentara Israel tidak akan mampu menghadapi Lebanon karena angkatan udara Israel sudah bekerja terlalu keras untuk melakukan invasi di Gaza.

Pilot kelelahan dan pesawat juga harus menerima perawatan sebelum dikerahkan lagi untuk bertempur. Situasi ini dinilai mampu membuat tentara Israel menghadapi situasi yang lebih berbahaya dibandingkan di Gaza.

Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru-baru ini ke Timur Tengah juga disebut sebagai upaya AS untuk mencegah berkembangnya konflik di kawasan tersebut, menurut juru bicara Blinken, Matthew Miller.

“Tidak seorang pun ingin konflik ini menyebar ke luar Gaza, baik Israel, kawasan ini, atau dunia,” kata Miller.

Menurut beberapa pejabat AS, Hizbullah sendiri ingin menghindari konflik sengit dengan Israel. Hal ini ditegaskan dalam pidato pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah pada Jumat (5/1) yang menyatakan kemungkinan terbuka untuk negosiasi demarkasi perbatasan dengan Israel.

Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran antara pasukan Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan kedua negara semakin meningkat.

Saking dahsyatnya serangan Israel hingga mencapai posisi Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), tentara yang didanai dan dilatih oleh AS sejak 7 Oktober.

Pada tanggal 5 Desember, empat tembakan tank Israel menewaskan satu tentara LAF dan melukai tiga lainnya. Pada tanggal 8 Desember, tembakan artileri Israel yang mengandung fosfor putih menghantam fasilitas LAF, melukai seorang tentara LAF.

Kemudian pada tanggal 4 November, serangan Israel terhadap posisi LAF di Sarda meninggalkan lubang besar dalam struktur LAF, menurut laporan intelijen AS.

Faktanya, AS memandang LAF sebagai pembela utama kedaulatan Lebanon dan penyeimbang pengaruh Hizbullah di negara tersebut.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga menegaskan bahwa Washington telah menyampaikan kepada Israel bahwa serangan terhadap LAF dan warga sipil Lebanon “sama sekali tidak dapat diterima.”

AS khawatir akan terlibat langsung jika konflik Israel-Lebanon benar-benar meluas. Tak hanya itu, Washington juga khawatir Iran dan beberapa proksi lainnya akan terseret ke dalam pusaran konflik karena dukungan mereka terhadap Hizbullah.

AS khawatir konflik ini akan melampaui pertumpahan darah perang Israel-Lebanon tahun 2006 karena senjata jarak jauh dan presisi Hizbullah jauh lebih unggul dibandingkan Israel.

“Jumlah korban di Lebanon bisa berkisar antara 300.000 dan 500.000 dan memerlukan evakuasi massal di seluruh Israel utara,” kata pakar Lebanon di Institut Timur Tengah, Bilal Shab.

(blq/baca)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);