Jakarta, Pahami.id –
Amerika Serikat melaporkan itu Korea Utara Hubungkan kembali Proyek Pengembangan Senjata Biologi.
Proyek ini dianggap kontroversial karena melanggar hukum internasional, seperti yang dilaporkan oleh Radio gratis Asia.
Senjata biologis biasanya menggunakan bakteri atau virus berbahaya yang menyebabkan manusia sakit atau mati.
Sifat tak terlihat dan menghancurkan ancaman, menjadikan senjata biologis kekuatan yang sangat berbahaya.
“Amerika Serikat memperkirakan bahwa Republik Rakyat Korea Utara telah mendedikasikan program Serangan Tingkat Nasional (Senjata Biologi),” sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri AS mengatakan dalam laporan kepatuhan global yang terkait dengan pengendalian senjata dan perjanjian senjata, yang disebutkan dari RFA.
Menurut laporan itu, Korea Utara memiliki “kemampuan teknis untuk menghasilkan bakteri, virus, dan racun yang dapat digunakan sebagai senjata biologis (BW)” dan secara genetik dapat menciptakan rekayasa biologis.
Lebih mengkhawatirkan, menulis laporan, potensi kemampuan Pyong untuk mendistribusikan senjata biologis ini menggunakan sistem pengiriman yang tidak konvensional dan rahasia.
“Pyongyang mungkin dapat menjadikan agen BW sebagai senjata dengan sistem yang tidak konvensional seperti penyemprot dan jarum suntik beracun yang digunakan oleh Korea Utara untuk mengirim BW secara rahasia,” yang ditulis dalam laporan Kementerian Luar Negeri AS.
Meskipun dimasukkan dalam Konvensi Senjata Biologi (BWC) sejak 1987, Korea Utara tampaknya tidak ingin menyerahkan aturan konvensi yang terkait dengan larangan dalam pengembangan, produksi, dan penyimpanan senjata biologis.
“DPRK (Korea Utara) dianggap memiliki kemampuan BW, setidaknya sejak 1960 -an,” tulis laporan Kementerian Luar Negeri AS.
Kementerian Luar Negeri AS kemudian menyatakan bahwa Korea Utara melanggar Pasal I dan II BWC dan Konvensi AS akan memantau dan melakukan upaya diplomatik untuk mencegah Proyek Senjata Biologi Pyongyang.
(BAC)
