Jakarta, Pahami.id –
Amerika Serikat melarang delegasi Ian yang datang ke markas besar PBB (PBB) di New York untuk pergi ke toko barang mewah. AS juga membatasi pergerakan delegasi Iran.
Delegasi Iran berada di markas PBB untuk menghadiri serangkaian pendengaran Majelis Umum yang diadakan minggu ini.
“Amerika Serikat mengambil tindakan minggu ini untuk memberikan tekanan maksimum pada rezim Iran dengan membatasi delegasi Majelis Umum PBB dan akses mereka ke toko -toko grosir dan barang -barang mewah,” rilis resmi pemerintah AS dibebaskan pada hari Senin (9/22).
Mereka kemudian berkata, “Kami tidak akan mengizinkan rezim Iran untuk membiarkan para sarjana elit mereka menghabiskan waktu di New York sementara Iran menderita kemiskinan, infrastruktur yang rusak, dan air dan listrik yang parah.”
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga membatasi delegasi Iran ke daerah -daerah sebenarnya di markas PBB, untuk melaksanakan tugas resmi mereka di PBB.
AS menekankan bahwa keselamatan rakyat selalu menjadi prioritas. Mereka juga tidak akan mengizinkan Iran untuk menggunakan Majelis Umum PBB sebagai alasan untuk bepergian dengan bebas di New York untuk mempromosikan “agenda teroris.”
Selain itu, Amerika Serikat menekankan langkah tersebut sebagai bentuk dukungan mereka untuk rakyat Iran.
“Tindakan hari ini mengkonfirmasi komitmen Amerika Serikat untuk mendukung orang Iran dalam upaya mereka untuk menuntut akuntabilitas rezim dan kehidupan yang lebih baik,” kata pernyataan itu.
AS dan Iran telah bermusuhan dalam beberapa tahun terakhir. Hubungan mereka menunjuk setelah Israel meluncurkan invasi ke Palestina pada Oktober 2023.
Negara Paman Sam mempertimbangkan invasi dalam upaya untuk membela diri dari serangan Hamas pada Oktober 2023. Mereka menganggap kelompok itu didanai dan dipersenjatai oleh Iran.
Amerika Serikat menjadi lebih marah setelah Iran terlibat dalam perang beberapa kali dengan Israel. Pemerintah Donald Trump juga membantu rezim Benjamin Netanyahu dengan menyerang fasilitas nuklir Iran Juni lalu.
Serangan Israel Iran bukan tanpa alasan. Tentara Zionis pertama kali menggerebek fasilitas diplomatik Iran di Suriah dan konflik berikutnya sering kali Tel Aviv dimulai.
Iran juga merupakan salah satu negara yang mendukung dan berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Selain itu, mereka mengutuk invasi dan pendudukan Israel di negara itu.
(Isa/DNA)