Berita AS Kembali Serang Yaman, Gempur Fasilitas Radar Milik Houthi

Jakarta, Pahami.id —

Amerika Serikat kembali melancarkan serangan terhadap milisi Houthi pada Jumat (12/1) malam waktu setempat, atau sehari setelah serangan besar di Yaman malam sebelumnya.

Dilaporkan CNN, serangan itu dikonfirmasi oleh pejabat Amerika Serikat. AS mengklaim cakupan serangan ini lebih kecil dibandingkan serangan sebelumnya.

Pejabat AS juga mengatakan serangan itu menargetkan fasilitas radar yang digunakan oleh Houthi. Serangan terbaru ini juga disinyalir dilakukan secara sepihak oleh Amerika Serikat.

Serangkaian serangan yang sedang berlangsung terhadap milisi Houthi di Yaman terjadi setelah AS memberikan ancaman terbuka.

Presiden AS Joe Biden telah mengeluarkan ultimatum untuk tindakan militer tambahan jika Houthi terus melancarkan serangan drone terhadap kapal komersial di Laut Merah.

“Kami akan memastikan bahwa kami merespons Houthi dengan sekutu kami jika mereka terus melanjutkan perilaku keterlaluan ini,” kata Biden di Pennsylvania, Jumat (12/1).

Di sisi lain, Gedung Putih juga merilis pernyataan beberapa saat sebelum serangan terbaru tersebut. Pejabat Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengklaim pihaknya berusaha menghindari eskalasi.

Kirby juga menyatakan, seluruh tindakan yang dilakukan AS di Laut Merah merupakan bagian dari upaya mencegah eskalasi lebih lanjut.

“Semua yang kami lakukan, semua yang kami coba lakukan adalah untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” kata John Kirby, seperti diberitakan CNN.

Koalisi militer AS sebelumnya melaporkan serangan koalisi Inggris di Yaman pada Jumat dini hari (12/1) telah mengenai 60 sasaran milisi Houthi.

Komandan Pusat Angkatan Udara AS Letjen Alex Grynkewich mengatakan pasukan koalisi berhasil menyerang 60 sasaran di setidaknya 16 lokasi Houthi di Yaman.

Dia mengklaim 60 target tersebut termasuk pusat komando dan kendali, depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi dan sistem radar pertahanan udara Houthi.

Pejabat Houthi kemudian mengatakan bahwa serangan AS dan Inggris telah mempengaruhi beberapa lokasi penting, seperti Pangkalan Udara Al Dailami di ibu kota Sanaa, kawasan Bandara Internasional Hodeidah, pangkalan militer di Saada, kawasan Bandara Internasional Taiz dan sekitarnya di selatan. Yaman, dan bandara di kota Abs.

(frl/pua)

[Gambas:Video CNN]