Jakarta, Pahami.id –
Wakil Presiden AS JD Vance Kata serangan di Iran adalah upaya untuk menghilangkan ancaman program nuklir tidak mengganggu konflik Israel-Iran.
“Keterlibatan kami saat ini adalah upaya yang sangat fokus untuk menghilangkan ancaman program nuklir Iran. Ini akan terus menjadi tujuan utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dan tujuan ini akan mendorong langkah -langkah kami dalam beberapa minggu dan bulan ke depan,” kata Vance dalam sebuah wawancara dengan program “minggu” di ABC News yang dikumpulkan oleh CNN, Minggu (22/6).
Vance menekankan bahwa Presiden Donald Trump tetap berkomitmen untuk prinsip -prinsip non -intervensi seperti yang dijanjikan dalam kampanye pemilihan 2024.
“Saya pikir presiden sangat jelas bahwa kami tidak tertarik terlibat dalam konflik jangka panjang di Timur Tengah,” kata Vance.
Namun, ia menambahkan bahwa mencapai perdamaian membutuhkan pendekatan berbasis kekuatan.
“Ada pertanyaan tentang bagaimana mencapai perdamaian, kami percaya bahwa cara mencapainya adalah melalui kekuatan,” katanya dalam menanggapi beberapa pendukung Trump yang tidak nyaman dengan tindakan militer.
Menurut Vance, langkah -langkah pemerintah saat ini diarahkan dan strategis, dan tidak dimaksudkan sebagai awal dari keterlibatan Tentara Besar.
“Kami mengambil pendekatan yang sangat sempit dan terbatas untuk menghancurkan program nuklir Iran,” katanya.
“Saya pikir itulah yang akan menjaga resolusi di wilayah ini, Anda tidak bisa lemah, Anda tidak bisa duduk diam dan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.”
Vance juga membantah kritik dari pendukung Make America Great Again (MAGA) yang mempertimbangkan langkah ini terhadap janji kampanye Trump sebelumnya.
“Presiden, lebih dari siapa pun, khawatir tentang keterlibatan militer yang panjang, dan bukan itu yang kami lakukan,” katanya.
(Isn/isn)
