Berita Apa Beda Peran Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran?

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Iran Ibrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5).

Sebagai kepala negara, Raisi seringkali dicintai rakyatnya dan memiliki kekuasaan politik eksekutif untuk mengatur Iran.


Namun keterlibatan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei disebut masih pada level tertinggi.

Lantas, apa perbedaan peran Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran?

Mengutip penelitian yang ditulis oleh International Institute for Iran Studies bertajuk “The Relationship Between the Supreme Leadership and Presidency and Its Impact on the Political System in Iran,” menyebutkan bahwa terdapat pembagian status yang jelas antara Presiden dan Pemimpin Tertinggi.

Hubungan status kedua tokoh penting di Iran ini bermula ketika kelompok konservatif mengusulkan amandemen konstitusi untuk menggantikan jabatan Presiden dengan Perdana Menteri pasca Revolusi Iran pada tahun 1979.

Di sisi lain, kaum reformis ingin mengurangi kekuasaan berlebihan Pemimpin Tertinggi Iran.

Aktivis reformis, Mustafa Tazjada, kemudian mengusulkan pemisahan jabatan Pemimpin Tertinggi dan Presiden melalui sistem pemilu.

Hasilnya, Pemimpin Tertinggi menjabat sebagai kepala negara dan agama tertinggi di Iran. Peran Pemimpin Tertinggi dalam sistem politik diatur menurut ‘Velayat e Faqih’ (Kepemimpinan Tertinggi).

Itu adalah hasil pemikiran politik Ayatollah Mustafa Ahmad Khomeini dan mengadopsi hukum Islam untuk mengarahkan kehidupan umatnya.

Secara umum, Pemimpin Tertinggi mempunyai kekuasaan untuk mengangkat pejabat tinggi birokrasi. Hal ini tertuang dalam konstitusi Iran yang menyatakan bahwa Vali e Faqih berperan mencegah berbagai penyimpangan dalam sistem negara.

Peran Presiden

Berbeda dengan Pemimpin Tertinggi, Presiden di Iran berperan sebagai pengelola negara. Tokoh ini juga berperan sebagai aktor politik yang dipilih langsung oleh rakyat.

Seorang presiden di Iran dapat dipilih dua kali dengan masa jabatan empat tahun.

Presiden Iran mempunyai beberapa wewenang seperti menyetujui anggaran, menunjuk wakil presiden dan menteri, dan mengatur hubungan dengan negara lain.

Namun, presiden tidak memiliki wewenang absolut atas angkatan bersenjata dan kebijakan luar negeri Iran. Oleh karena itu, presiden berperan sebagai tokoh kedua dalam pemerintahan setelah Pemimpin Tertinggi.

Calon presiden Iran juga memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Seperti memiliki kemampuan administrasi dan manajemen, sarjana yang mempunyai pengaruh politik, dan harus mempunyai reputasi yang baik.

Oleh karena itu, alur birokrasi dan keputusan pemerintahan tertinggi Iran tetap berada di tangan Pemimpin Tertinggi Khamenei.

Khamenei baru-baru ini mendeklarasikan hari berkabung nasional selama lima hari di Iran, sebagai momen untuk mengenang mendiang Raisi.

(val/bac)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);