Denpasar, Pahami.id —
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Menjawab pertanyaannya menjadi salah satu kunci di balik keunggulan pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024.
Anies mengatakan, soal keunggulan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta sebenarnya ada banyak faktor, bukan hanya dirinya.
Banyak faktor yang menggerakkan dan terlibat, kata Anies usai menjadi pembicara dalam diskusi panel pada Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengacara Indonesia (Ikadin), di Jimbaran, Bali, Jumat (29/11) sore.
Jadi yang penting semua orang punya suasana tenang, tenang, terima hasilnya dan alhamdulillah perhitungannya 100 persen, mudah-mudahan kita bisa segera melakukan persiapan dalam menjalankan tugas, tambahnya.
Selain itu, Anies berharap jika Pramono Anung-Rano Karno resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta bisa berpihak pada rakyat kecil dan juga banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
“Jadi, keberpihakan pada mereka yang marginal, lemah, kecil, diwujudkan dalam bentuk kebijakan. Kedua, pembangunan kota yang menggunakan paradigma perkotaan modern yang maju,” ujar mantan calon presiden nomor urut 1 pada Pilpres 2024 itu.
Ketiga, kesetaraan kesempatan bagi semua, sehingga kota bisa melindungi semua orang. Dan keempat, bagaimana menjadi kota yang nyaman, sehat dan itu berarti memperhatikan isu lingkungan hidup menjadi prioritas, lanjut Anies.
Ia menilai hal itu menjadi salah satu dari sekian banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di DKI Jakarta, termasuk dalam visi dan misi pasangan calon terpilih.
“Itu satu (PR dan) banyak (lainnya) PR. (Humas utama) sudah ada visi misinya, biar terlaksana,” ujarnya.
Anies pun menanggapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyebut jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada atau Pilkada Jakarta disebut lebih rendah pada Pilpres 2024.
Menurut Anies, hal itu yang perlu dianalisis oleh para ahli analisis politik dan demokrasi. Lalu, ketika ditanya kembali apakah partisipasi di Pilkada DKI Jakarta menurun karena tokoh-tokoh yang maju di Pilgub DKI Jakarta. Hal serupa kembali dijawab Anies.
“Saya kira teman-teman analisis politik, para analis sosial, akan bisa mengecek apa sebenarnya penyebab menurunnya partisipasi. Kita tunggu saja teman-teman analisis saya menganalisisnya,” kata Anies.
(kdf/anak-anak)