Jakarta, Pahami.id —
Sejumlah pakar asing sempat memperingatkan soal kondisi hak asasi manusia (HAM) di Indonesia jika calon presiden nomor urut 2 Prabu Subianto menjadi presiden Republik Indonesia.
Analis senior Asia Tenggara di perusahaan intelijen risiko Verisk Maplecroft, Laura Schwartz, mengatakan berbagai kekhawatiran akan muncul, terutama di bidang hak asasi manusia dan demokrasi, jika Prabowo memenangkan Pilpres 2024.
“Kekhawatiran (tentang kepresidenan Prabowo) akan berpusat pada potensi meningkatnya sikap tidak bertanggung jawab karena ia sebelumnya telah mendorong penghapusan batasan masa jabatan presiden, mengakhiri pemilihan presiden langsung, dan membatasi perlindungan hak asasi manusia,” kata Schwartz. CNN.
Schwartz mengatakan jika hal itu terjadi, reputasi Indonesia pasti rusak dan RI kehilangan kendali untuk “menarik investasi asing”.
Guru Besar Ilmu Politik dan Masalah Keamanan Asia Tenggara di National War College Washington DC, Zachary Abuza mengatakan, jika Prabowo memerintah Indonesia, kemungkinan besar Menhan akan fokus pada isu Papua.
“Papua akan menjadi titik awal dari banyak kebijakan Prabowo,” kata Abuza seperti dikutip CNN.
Papua merupakan wilayah Indonesia yang sedang bergejolak. Konflik di Papua pada umumnya disebabkan oleh kasus-kasus pelanggaran HAM dan diskriminasi terhadap masyarakat Papua yang tidak dapat diselesaikan.
Situasi di Papua memanas dengan hadirnya pasukan TNI dan Polri di sana untuk melawan kelompok kriminal bersenjata.
Menurut Abuza, situasi di Papua akan semakin mengkhawatirkan karena rekam jejak Prabowo yang memerintahkan tentara untuk “menghancurkan rakyat Papua”.
“Dia pernah menyarankan respon militer untuk menghancurkan masyarakat Papua dan saya rasa dia bukan orang yang akan mencari solusi politik,” kata Abuza.
Abuza berpandangan, Prabowo tidak akan mencoba mengambil langkah negosiasi untuk menyelesaikan permasalahan di Papua, termasuk memberikan otonomi pada wilayah tersebut.
“Kalaupun ada, Prabowo justru akan meningkatkan kontrol terhadap negara,” kata Abuza.
Undi Prabowo dan sahabatnya, Gibran Rakabuming Raka, unggul dalam penghitungan aktual Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pilpres 2024.
Berdasarkan data KPU hingga Senin pukul 19.00 WIB, Prabowo-Gibran memperoleh 56.373.413 suara atau 58,58 persen. Data yang dimasukkan sebanyak 588.890 dari 823.236 suara.
Sedangkan pasangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 23.349.647 suara atau 24,26 persen.
Sedangkan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya memperoleh 16.512.329 suara atau 17,16 persen. Ganjar-Mahfud menempati posisi terbawah.
(membaca)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);