
Jakarta, Pahami.id –
Pasangan suami istri Alvin Harris dan Anita Dewi menjadi viral karena kasus tersebut Tuku Tumbler Muncul ke publik melalui video yang diunggah ke Instagram untuk meminta maaf pada Kamis malam (27/11).
Video tersebut diunggah setelah mereka menjadi sasaran warganet yang mempermasalahkan botol minum atau tumbler yang tertinggal di KRL jalur Tanah Abang-Rangkasbitung yang disebut berdampak pada pekerjaan petugas PT Kai Argi.
“Aku Alvin, aku Anita.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, terutama kepada Saudara Argi dan seluruh pihak terkait yang dirugikan dan dirugikan atas perkataan dan tindakan kami.”
Dalam permintaan maafnya, mereka mengaku tidak pintar dalam berperilaku sehingga berdampak pada banyak orang. Pasangan suami istri itu kemudian kembali meminta maaf dengan wajah Anita.
“Kami sangat sadar menyikapi kejadian ini sangat tidak bijaksana dan akan melukai perasaan banyak orang di luar sana,” kata Anita dengan nada letih.
“Dan dari kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk kedepannya lebih berhati-hati. Dari lubuk hati yang terdalam kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.”
Kehebohan isu pemecatan pejabat KRL ini bermula dari postingan salah satu pengguna KRL bernama Anita yang mengaku kehilangan Tuku Tumbler miliknya.
Melalui akun Threads @Anitadwdl, ia menuliskan kronologi hilangnya Tuku Tumbler dan menuding aparat tidak bertanggung jawab.
Dalam penjelasannya, Anita mengaku lupa dan meninggalkan tasnya di kereta komuter jalur Tanah Abang-Rangkasbitung.
Setelah melapor ke petugas keamanan di Stasiun Rawa Buntu, tas Anita ditemukan di dalam mobil wanita tersebut. Petugas mengirimkan gambar kondisi tas beserta isinya, termasuk Tuku Tumbler yang dimaksud.
Karena urusan prosedur, tas harus diambil di stasiun Rangkasbitung.
Saat Anita mengambil tas tersebut keesokan harinya bersama suaminya, Tuku Tumbler tersebut telah hilang. Ia kemudian menuliskan kekesalannya atas kelalaian petugas KRL yang akhirnya viral.
Sebaliknya, seorang petugas KRL bernama Argi menjelaskan melalui thread tersebut bahwa ia menerima tas tersebut dari petugas lain dan menaruhnya di ruang jaga karena stasiun sedang sibuk.
Ia mengaku tak sempat mengecek isi tas tersebut. Argi pun sempat berinisiatif menawarkan penggantian Tumbler milik Tuku, namun Anita dan suaminya menolak dan terus membawa kasus tersebut ke media sosial.
Dalam pesan yang dikirimkan kepada suami Anita, Argi mengungkapkan bahwa dirinya bukanlah pelaku yang mengambil Tumbler dan sangat terpukul karena sumber penghasilan satu-satunya hilang setelah unggahan tersebut viral.
Direktur Utama PT Kereta API Indonesia (KAI) Bobby Rosyidin membenarkan tidak adanya pemecatan petugas KRL menyusul keluhan penumpang yang mengaku kehilangan Tumbler Tuku.
Bobby enggan berkomentar mengenai kasus yang ramai diperbincangkan di media sosial. Dia hanya memastikan petugas KRL tidak dipecat.
“Tidak ada satu pun dari mereka yang dipecat,” kata Bobby. “Tidak (dipecat).”
(Kri)
