Jakarta, Pahami.id —
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan untuk berdiskusi gencatan senjata dan perdamaian tetap terjalin di Gaza pada Rabu (14/8) waktu setempat.
AFP Diberitakan, pertemuan keduanya terjadi secara tertutup di Istana Kepresidenan Ankara, Tukri.
Abbas dan Erdogan membahas ketegangan di Timur Tengah mulai dari konflik Israel-Hamas hingga ancaman Iran dan proksinya untuk membalas negara Zionis setelah kematian pejabat Hamas dan Hizbullah.
Keduanya juga membahas pembantaian brutal Israel terhadap warga Palestina, serta langkah-langkah yang harus diambil demi gencatan senjata dan perdamaian abadi.
Erdogan diketahui mengkritik keras tindakan genosida yang dilakukan Israel, bahkan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai ‘pembantai Gaza’.
Ia juga menilai Hamas sebagai kelompok gerakan pembebasan yang dicap Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sebagai teroris.
Erdogan juga mengkritik Barat karena gagal menekan Israel untuk mengakhiri perang. Di hadapan Abbas, ia mengkritik diamnya beberapa negara Barat dalam menyikapi lonjakan kematian di Gaza. Dia tidak bisa menerima keheningan ini.
Ia juga mengatakan bahwa semua negara, terutama dunia Muslim, perlu meningkatkan upaya untuk segera menerapkan gencatan senjata di Gaza, serta memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina tidak terputus.
Juli lalu, Erdogan mengkritik Abbas karena tidak menerima undangannya mengunjungi Turki. Terakhir, Abbas menambahkan kunjungan ke Ankara setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Selasa.
Abbas dijadwalkan berpidato di depan parlemen Turki dalam sesi khusus yang didedikasikan untuk masalah Palestina hari ini.
(pta/pta)
