Jakarta, Pahami.id —
Sembilan orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka saat itu walkie-talkie meledak di Lebanon, Rabu (18/9), sehari setelah perangkat komunikasi pager digunakan Hizbullah meledak, menewaskan 12 orang dan melukai 2.800 orang.
“Gelombang ledakan baru walkie-talkie…menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 300 orang,” kata kementerian Lebanon dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP., Rabu (18/9).
Sejumlah perangkat komunikasi walkie-talkie meledak di markas Hizbullah di Beirut, Lebanon. Walkie talkie itu digunakan oleh anggota kelompok Hizbullah.
Kantor Berita Nasional Lebanon juga melaporkan ledakan serupa dari pager dan “perangkat” di Lebanon timur dan selatan.
“Sejumlah walkie talkie meledak di pinggiran selatan Beirut,” kata sumber tersebut, dan tim penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah mengonfirmasi bahwa perangkat tersebut meledak di dua mobil di daerah tersebut.
Sementara itu Al Jazeera juga melaporkan gelombang ledakan baru di seluruh Lebanon.
TV al-Manar milik Hizbullah melaporkan bahwa perangkat nirkabel meledak di tangan orang yang membawanya di beberapa wilayah Lebanon.
Seorang jurnalis mengaku telah menyaksikan dua ledakan baru. Menurutnya, ada mobil yang ikut meledak.
“Sekarang saya di tengah jalan. Ambulans banyak, kekacauan dimana-mana,” ucapnya.
Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan ribuan peralatan komunikasi.
Milisi di Lebanon selatan, Hizbullah, berjanji akan menghukum Israel setelah diduga meledakkan ribuan pager di negara tersebut, Selasa (17/9).
“Kami menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas agresi kriminal ini,” demikian pernyataan Hizbullah, dikutip Mehr News.
(AFP/fra)