Berita 800 Hewan Ternak Jatim Terjangkit Virus PMK

by


Surabaya, Pahami.id

Sebanyak 800 ekor ternak di Jawa Timur dilaporkan terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Kasus dilaporkan mulai meningkat secara signifikan sejak pertengahan Desember 2024.

Jadi sehari ada 21 kasus, naik lagi 64, naik lagi, sampai tadi malam hampir 800 kasus dari seluruh Jatim dari laporan iSIKHNAS (sistem informasi kesehatan hewan nasional), kata Head East. Dinas Peternakan Jawa, Indyah Ariyani, Kamis (2/1).

Indyah mengatakan, faktor peningkatan kasus PMK adalah cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang Desember 2024. Hal ini berdampak pada kesehatan ternak.


“Nah, di bulan Desember intensitas hujannya tinggi, lalu peralihannya juga mempengaruhi kondisi peternakan, jadi ini mempengaruhi kasusnya. Memang akhir Desember trennya naik, dari pertengahan Desember ke akhir Desember. trennya naik,” katanya.

Namun dari ratusan kasus PMK, kata Indya, angka kematian ternak masih tergolong kecil. Dari catatan mereka, delapan ekor hewan dilaporkan mati.

“Sekarang yang meninggal sedikit, tidak banyak, memang angka kematiannya kecil, sekitar delapan,” ujarnya.

Sebaran kasus PMK, kata dia, terjadi di Jember, Tuban, Lumajang, Ngawi, Bojonegoro dan beberapa daerah lain di Jatim.

Untuk mengatasi kasus PMK ini, kata Indya, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait termasuk pemerintah daerah setempat untuk penanganan, pengobatan termasuk vaksinasi rutin setiap enam bulan sekali.

“Kita sudah rapat koordinasi untuk penanganan lebih lanjut, dan kita semua masih melanjutkan penanganan PMK. PMK disebabkan oleh virus, pengobatannya memerlukan vaksinasi berulang selama enam bulan,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada peternak untuk memisahkan hewan bergejala PMK dengan yang masih sehat. Serta mengawasi kegiatan usaha di pasar hewan se-Jawa Timur.

“Jawa Timur jumlah penduduknya relatif besar, kita punya sapi, kambing, domba, lalu kerbau termasuk babi, kita punya 10,4 juta jiwa yang perlu divaksin. Ini jumlah penduduk terbesar di Indonesia sehingga Jatim harus bekerja keras mempertahankan Jatim. sebagai gudang ternak,” tutupnya.

(Jumat/Senin)