Berita 8 Catatan untuk Prabowo Jika Masih Ngotot Lanjutkan Program MBG

by
Berita 8 Catatan untuk Prabowo Jika Masih Ngotot Lanjutkan Program MBG


Jakarta, Pahami.id

Kombinasi MBG Meminta program nutrisi gratis untuk dihentikan dan kemudian dievaluasi sepenuhnya, mengikuti kebangkitan kasus keracunan yang menghantam penerima.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyampaikan beberapa catatan jika pemerintah masih memaksa dirinya untuk melanjutkan program.

PertamaUbaid mengkritik penggunaan dana pendidikan untuk mendanai MBG. 2026 RAPBN menempatkan MBG sebagai salah satu prioritas terbesar, dengan perkiraan RP335 triliun. Di mana RP223 triliun diambil dari posisi pendidikan.


“Jika Anda menggunakan anggaran pendidikan, bagaimana dengan sekolah yang rusak, guru yang tidak bermoral, kualitas buruk, anak -anak TIDAK Bisa pergi ke sekolah, jadi. Durasi diberikan makanan tetapi bukan sekolah, “kata Ubaid Cnnindonesia.comRabu (9/24).

KeduaUbaid menyatakan bahwa program tersebut harus ditargetkan. Dia percaya bahwa pemerintah harus dapat menentukan area mana yang merupakan program prioritas.

Dia memberikan contoh misalnya program ini tidak perlu dilakukan di kota -kota dengan nutrisi yang baik.

“Di Jakarta, bersekolah dengan mobil yang diberikan MBG, ya,” katanya.

KetigaUbaid juga menekankan bahwa pemerintah seharusnya tidak cenderung ‘menargetkan’ berorientasi ‘dengan menargetkan sebanyak mungkin manfaat, tetapi sebaliknya melupakan aspek kualitas program.

“Tujuannya adalah nutrisi, nutrisi tidak tersedia, bahkan banyak keracunan,” katanya.

KeempatPemerintah harus menyediakan banyak alternatif dalam menyediakan makanan untuk penerima manfaat, bukan ditetapkan di SPPG saja.

Dia menyatakan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan melibatkan kantin ke komite sekolah dalam pasokan makanan.

“Jika tidak mungkin untuk menangani Posyandu, tangani dengan Posyandu,” katanya.

KelimaPemerintah juga diminta untuk menghentikan persiapan makanan yang kurang bergizi.

Dia menekankan bahwa masih ada banyak makanan yang mengandung kelebihan gula, untuk persiapan makanan ultra -diproses.

KeenamUbaid juga menekankan pentingnya pemerintah untuk memetakan penerima usia.

Dia percaya siswa di KB, TK, ke tingkat sekolah dasar harus menjadi prioritas bagi pemerintah, tidak hanya untuk siswa sekolah menengah dan menengah.

“Ini sekolah menengah, sudah tua, pergi ke sekolah dengan mobil, memberi MBG buang -buang uang. Anak -anak yang lebih baik di sekolah dasar, di taman kanak -kanak, KB, sekolah dasar harus diprioritaskan, sekolah menengah, sekunder, pertama,” katanya.

KetujuhPemerintah harus meningkatkan transparansi implementasi program. Dia percaya bahwa MBG yang kacau adalah karena dimulai dari perencanaan ke evaluasi sistem ditutup.

“Sistem ini tidak bertanggung jawab, manajemen tidak transparan, orang -orang yang terlibat tidak dapat diandalkan, sehingga rusak oleh semua sistem,” katanya.

Selain itu, ia menekankan bahwa program itu penuh dengan konflik kepentingan yang benar -benar membuat implementasi lebih buruk.

“Bagaimana memulai dengan perencanaan, janji dapur, terbuka. Tiba -tiba jangan melihat berapa banyak dapur, polisi mengambil berapa banyak dapur, partai politik, DPR, kan? Ini bermain,” katanya.

TerakhirUbaid juga meminta Badan Nutrisi Nasional untuk membersihkan. Dia mengatakan jika itu berlanjut, maka BGN harus diisi oleh orang yang kredibel di bidangnya.

“Waktu adalah TNI dan TNI, apa hubungan antara TNI dan polisi dan makanan? Tidak ada koneksi,” katanya.

“Jadi ya, orang -orangnya relevan karena di sekolah, misalnya, Kementerian Pendidikan, karena ini adalah urusan kesehatan, Kementerian Kesehatan,” katanya.

(MNF/ISN)