Jakarta, Pahami.id —
Tujuh warga sipil Ukraina tewas akibat serangan rudal Rusia di Dnipro dan Kyiv, Jumat (25/10) malam. Serangan itu terjadi kurang dari 48 jam kemudian Rusia diadakan dengan negara-negara BRICS di Kazan.
Pada forum tingkat tinggi tersebut, para pemimpin dunia meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera mengakhiri konflik.
“Setelah semua yang dikatakan di Kazan, Rusia kembali menjalankan aktivitas seperti biasa,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. AFPSabtu (26/10).
“Ini membuktikan sekali lagi bahwa agresi tidak dapat dihentikan dengan pembicaraan, tetapi hanya dengan tindakan tegas dalam pertahanan negara,” tambahnya.
Serangan di Dnipro menewaskan lima orang dan merusak beberapa bangunan termasuk rumah sakit. Kemudian puluhan orang lainnya, termasuk anak-anak, mengalami luka-luka.
Gubernur Wilayah Dnipropetrovsk Sergiy Lysak membagikan gambar melalui Telegram yang menunjukkan tim penyelamat sedang bekerja di tumpukan puing. Sedangkan gambar lainnya memperlihatkan ruangan rumah sakit dengan jendela pecah.
Di Kyiv, dua orang tewas. Salah satunya adalah seorang gadis remaja yang tewas dalam serangan drone di sebuah gedung apartemen.
Kota-kota di Ukraina termasuk Kyiv telah menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak dan rudal yang mematikan selama invasi Rusia.
Ukraina telah meminta lebih banyak bantuan pertahanan udara dari sekutunya menjelang musim dingin. Karena Rusia meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi.
Pada hari Sabtu, tentara Rusia mengatakan telah merebut desa garis depan Oleksandropol di wilayah Donetsk timur Ukraina.
(tim/tsa)
