Jakarta, Pahami.id –
Lima orang tewas dan sekitar 13 lainnya terluka dalam dua serangan di wilayah selatan ThailandMenurut pernyataan polisi setempat pada hari Minggu (9/3).
Konflik rendah telah dipanaskan di wilayah paling selatan Thailand sejak 2004, menewaskan lebih dari 7.000 orang, ketika pemberontak di wilayah mayoritas Muslim telah memperjuangkan otonomi yang lebih besar.
Menurut informasi polisi distrik, sekelompok lebih dari 10 penyerang menembak di luar kantor Distrik Sungai Kolok, sebuah kota di perbatasan Malaysia-Thailand, sekitar pukul 19:00 waktu setempat pada hari Sabtu (8/3), sebagaimana disebutkan Saluran Berita Asia.
Menurut laporan Kepolisian Regional Narathiwat, mereka juga melemparkan bahan peledak dan meledak bom dalam serangan yang menewaskan dua sukarelawan pertahanan yang merawat jabatan dan melukai 12 lainnya, termasuk empat warga sipil.
Dalam serangan terpisah di lingkungan Pattani, Thailand pada hari Sabtu (8/3) malam setempat, sebuah bom di tepi jalan menewaskan tiga orang, termasuk dua asisten desa setempat dan seorang perwira yang bertanggung jawab atas daerah tersebut.
Satu orang juga terluka dalam insiden itu, yang terjadi sekitar jam 11 malam waktu setempat di distrik Saiburi, menurut pernyataan polisi setempat.
Thailand Selatan berbeda dalam hal budaya dari wilayah Thailand, yang merupakan mayoritas Buddhisme, yang mengendalikan wilayah ini lebih dari seabad yang lalu. Provinsi Thailand Selatan dikendalikan secara ketat oleh pasukan keamanan nasional.
Perdana Menteri Thailand Paethongtarn Shinawatra mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu (9/3) bahwa jumlah pasukan keamanan di selatan bekerja pada transisi malam “harus ditingkatkan” setelah serangan itu.
(WIW)
