Daftar isi
Jakarta, Pahami.id –
Masjid Al Aqsa Di Yerusalem, Palestina, terancam runtuh akibat aktivitas pembuatan terowongan Israel di bawah situs tersuci ketiga bagi umat Islam.
Gubernur Palestina di Yerusalem baru-baru ini memperingatkan Israel untuk tidak melanjutkan penggalian di sekitar Masjid Al Aqsa karena khawatir fondasi masjid yang merupakan kiblat pertama di dunia bagi umat Islam itu akan rusak.
Pada bulan Agustus, pihak berwenang melaporkan bahwa penggalian terowongan di bawah Masjid Al Aqsa telah menghancurkan sejumlah artefak Islam.
Pihak berwenang juga menuduh Israel “dengan sengaja menghancurkan artefak-artefak Islam yang berasal dari era Umayyah” karena peninggalan tersebut masih hidup dan merupakan bukti nyata kepemilikan sah umat Muslim.
“Ini adalah bagian dari rencana untuk merusak bangunan bersejarah Islam, ini melanggar hukum Islam,” kata penasihat gubernur Yerusalem, Marouf al-Rifai, kepada kantor berita. WAFARabu (22/10).
Al-Rifai memperingatkan bahwa penggalian dapat menghancurkan beberapa bangunan penting Palestina, seperti rumah bersejarah dan sekolah kuno. Penggalian juga dapat berdampak pada tanah di bawah Masjid Al Aqsa, sehingga dapat mengancam stabilitas fondasinya.
Cnnindonesia.com merangkum beberapa fakta mengenai penggalian terowongan di Masjid Al Aqsa yang dilakukan Israel.
Daftar Isi
Dimulai 9 bulan yang lalu
Melaporkan dari bahasa arab baru, Penggalian terowongan di sekitar Masjid Al Aqsa oleh Israel dimulai sekitar sembilan bulan lalu.
Keseriusan proyek tersebut diperkuat dengan keputusan Menteri Warisan Budaya Israel Meir Porush pada 16 Juli yang menargetkan sekitar 20 bangunan bersejarah dan arkeologi yang dihuni warga Yerusalem di kawasan Bab Al Silsla dan Bab Al Magharba.
Menurut anggota Dewan Pengawas Masjid Al-Aqsa Fakhri Abu Diab, lebih dari 20 penggalian terowongan telah dilakukan Israel sejak awal tahun lalu. Ini termasuk empat terowongan yang dibangun Israel, yang membentang dari Tembok Barat dan Permukiman Al Sharaf hingga Masjid Al Aqsa.
Panjang terowongan
Menurut situs afiliasi bahasa arab baru, Al-Araby al-JadeedTerowongan Israel ini panjangnya sekitar 550 meter. Terowongan ini melewati situs arkeologi penting Islam, Kanaan, dan Romawi.
Akses terbatas
Menurut Abu Diab, pembangunan terowongan ini dilakukan secara rahasia. Akses ke lokasi terowongan dibatasi, yakni hanya untuk pekerja Israel.
Pintu masuk terowongan juga diperkuat dengan penyangga besi dan tenda. Sulit bagi orang untuk melihat apa yang ada di dalamnya.
Abu Diab berusaha mencapai lokasi penggalian terowongan. Namun langkahnya dihentikan oleh polisi Israel yang justru mengambil foto KTP miliknya.
Hingga saat ini, belum ada publikasi resmi Israel mengenai proyek penggalian terowongan tersebut. Kemungkinan besar, untuk menghindari reaksi buruk di seluruh dunia.
Terowongan itu sendiri melewati kawasan yang kaya akan sejarah kuno. Sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, kawasan ini tidak boleh dirusak, apalagi penduduk asli Palestina masih tinggal di atas terowongan.
Bangunan-bangunan bersejarah mulai rusak
Ketua Dewan Islam tertinggi di Yerusalem, Ekrima Sabri, mengatakan beberapa bangunan bersejarah di sekitar Masjid Al Aqsa mulai rusak akibat penggalian terowongan Israel. Bangunan-bangunan ini terutama berada di Bab Al Silsla dan Bab Al Magharba.
Beberapa bangunan ambruk, seperti yang terjadi di kawasan Bab Al Qattanin.
(BLQ/RDS)

