Jakarta, Pahami.id –
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menteri Luar Negeri RI) Sugiono Akan menghadiri pertemuan luar biasa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, SaudiHari ini (7/3).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Rolliansyah ‘Roy’ Soemirat mengatakan Sgiono akan membahas beberapa hal terkait Palestina, terutama pada rencana rekonstruksi Gaza.
Roy menekankan bahwa Indonesia akan menekankan bahwa setiap gagasan pemukiman kembali Gaza, yang digunakan sebagai alasan untuk meningkatkan wilayah tersebut, tidak dapat diterima.
“Pasti Kami akan menekankan masalah yang tidak dapat menerima ide tentang pemukiman kembali Gaza, “kata Roy di Kementerian Luar Negeri Indonesia pada hari Kamis (6/3).
Selain itu, Roy mengatakan, Indonesia juga akan berbicara tentang bagaimana komunitas internasional dapat mengatur dan memperkuat upaya bersama mereka dalam membangun kembali Gaza.
“Dan kita juga perlu berbicara tentang bagaimana komunitas internasional dapat diberi kode, upaya untuk memperkuat masalah rekonstruksi Gaza karena rekonstruksi tidak harus menunggu, itu harus dimulai dari sekarang,” katanya.
“Hanya, jenis rekonstruksi akan dilakukan dan bagaimana bentuknya dan bagaimana mekanismenya akan melakukannya sehingga tepatnya target. Itulah yang harus kita bicarakan sejak awal,” kata Roy.
Negara -negara keanggotaan OIC akan mengadakan pertemuan luar biasa di Jeddah pada hari Jumat (7/3) besok.
Salah satu pertemuan akan membahas proposal Mesir tentang rekonstruksi garis Gaza Palestina.
Sebelumnya, Mesir telah mengumpulkan pengembangan Gaza yang direncanakan di level tinggi Liga Arab di Kairo pada hari Selasa (4/3).
Rencana tersebut siap untuk menentang proposal Presiden AS Donald Trump untuk “mengambil alih” Gaza dan mengusir warga Palestina sehingga wilayah tersebut dapat diubah menjadi “Riviera Timur Tengah”.
Para pemimpin Arab juga setuju untuk mengadopsi proposal Mesir. Menurut rencana itu, rekonstruksi Gaza akan menelan biaya US $ 53 miliar (sekitar Rp865 triliun).
Palestina juga akan tetap di Gaza saat membangun kembali, di area yang aman yang sengaja dibangun untuk pemukiman sementara.
(BLQ/RDS)