Berita 119,5 Juta Orang Diprediksi Bakal Bepergian Saat Libur Nataru

by
Berita 119,5 Juta Orang Diprediksi Bakal Bepergian Saat Libur Nataru


Denpasar, Pahami.id

Pemerintah memproyeksikan adanya lonjakan pergerakan masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Sementara trafik di Bali yang saat itu menjadi destinasi wisata favorit Indonesia diperkirakan meningkat 10 persen.

Hasil survei menunjukkan 42,01 persen penduduk Indonesia atau 119,5 juta orang berencana melakukan perjalanan pada akhir tahun, meningkat 2,71 persen dari tahun sebelumnya, kata Menteri Komunikasi Dudy Purwagandhi kepada Presiden RI Prabowo Subianto pada rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (15/12).


Mengutip dari situs resmi Presiden RI, Dudy mengatakan, berbagai langkah antisipasi untuk menjaga kelancaran dan keamanan perjalanan akan dilakukan sepanjang libur Natal mendatang.

Menhub mengatakan pergerakan penumpang terbesar diperkirakan berasal dari wilayah padat penduduk di Pulau Jawa dengan tujuan juga terkonsentrasi di wilayah tersebut. Meski demikian, pemerintah memastikan pengawasan tetap dilakukan secara komprehensif.

Destinasi pariwisata didominasi wilayah Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 20,23 juta orang, disusul Jawa Timur dan Jawa Barat, ujarnya.

“Meski tidak masuk 10 besar survei, kami akan memperhatikan daerah-daerah yang merayakan Natal seperti Maluku, Papua, dan Kalimantan Barat,” ujarnya.

Dari sisi moda transportasi, mobil pribadi masih mendominasi pilihan perjalanan masyarakat pada akhir tahun, disusul moda transportasi lainnya. Pemerintah telah menyediakan sarana dan prasarana pendukung transportasi, baik angkutan darat, laut, udara, kereta api, dan simpang susun.

“Untuk angkutan darat, kami menyediakan bus 31.433, angkutan laut 711 kapal, angkutan kereta api 2.670 kereta api, angkutan udara 368 pesawat, angkutan penyeberangan 253 kapal,” kata Menkominfo.

Kendaraan di Pulau Bali meningkat 10 persen

Sementara itu, Rabu (17/12), Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan pergerakan kendaraan keluar masuk Bali pada musim Natal akan meningkat sebesar 10 persen pada akhir tahun 2025.

“Kalau diperkirakan jumlah kendaraan meningkat hampir 7 hingga 10 persen dari hari biasa. Dan dibandingkan tahun lalu (2024), juga terjadi peningkatan, baik kendaraan barang termasuk kendaraan penumpang,” kata Irjen Pol Agus, saat ditemui di Kantor Ditlantas Polda Bali di Denpasar, Rabu sore.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang-Gilimanuk dan peningkatan kendaraan juga akan berdampak pada Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Jadi diakumulasikan dan dijelaskan, ada kenaikan 10 persen yang harus kita kelola. Termasuk dampaknya nanti terhadap bandara di Bali dan berapa banyak wisatawan yang hadir, nanti kita lihat. Nanti dihubungkan dengan parameter lalu lintas yang ada di Bali, imbuhnya.

Sedangkan untuk Operasi Lilin Natal 2025-2026, katanya, dilaksanakan mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

Kemudian arus kendaraan mulai padat di Pulau Bali yang diperkirakan terjadi sebelum 20 Desember. Namun puncaknya terjadi pada 24 Desember 2025.

“Hari ke-24 merupakan peak flow yang cukup signifikan. Baik dari Pelabuhan Gilimanuk, termasuk pelabuhan lain termasuk di bandara. Ini sudah diprediksi semua orang,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem seperti bencana alam seperti banjir dan tanah longsor saat Natal, pihaknya telah memetakan empat klaster. Pertama, mengelola jalan tol dan jalan arteri atau jalan umum utama, termasuk jalan alternatif.

Kemudian memastikan keselamatan di seluruh penyeberangan pelabuhan di Indonesia seperti Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Kemudian, jika terjadi kontingensi atau kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, disusun rencana darurat.

Misalnya saja jika terjadi gelombang besar di perairan Ketapang-Gilimanuk sehingga penyeberangan tidak bisa dilakukan, maka pihak berwenang sudah mempunyai skenario untuk mengatasi penumpukan penumpang dan kendaraan di pelabuhan.

“Kami menyiapkan ini. Jadi keadaan darurat Kami telah menyiapkan tindakan. Apakah kita menyediakan zona gelembungapakah kita siap tempat istirahat untuk menjaga kendaraan yang tidak bisa lewat,” kata Kakorlantas Polri.

(putra/kdf/ugo)