Jakarta, Pahami.id –
Ribuan orang menyuarakan 11 postingan selama acara tersebut Membela tindakan Palestina menyeberang MonasJakarta Pusat pada Minggu (12/10) pagi wib.
Sikap masyarakat Indonesia disuarakan oleh beberapa tokoh, seperti selebritis Wanda Hamidah dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Mereka menekankan bahwa membela Gaza bukan hanya tanggung jawab Palestina saja, tapi tanggung jawab seluruh negara di dunia, khususnya umat Islam.
“Kami segenap unsur bangsa dan masyarakat Indonesia di Indonesia, dengan ini menyatakan: Pertama, “Menghargai perjuangan beberapa negara besar termasuk Republik Indonesia yang telah melakukan beberapa upaya diplomasi secara intensif,” demikian poin pertama deklarasi di Palang Monas.
Kedua, Mereka menekankan bahwa perjuangan Palestina adalah bentuk sah pembelaan diri terhadap pendudukan dan pembunuhan Israel. KetigaMendorong komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terus-menerus kepada Israel agar mematuhi tuntutan hukum Palestina.
Keempat, Menyerukan seluruh Indonesia untuk memperkuat kemanusiaan, advokasi politik dan diplomasi publik untuk Palestina. Masyarakat juga mendorong doa, dukungan moral dan donasi kepada masyarakat Gaza.
Kelima, Masyarakat mengaku siap bersin dengan pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan diplomasi aktif di dunia internasional guna menghentikan invasi Israel. Masyarakat Indonesia terus mendukung Palestina sebagai negara yang berdaulat penuh, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
“Enam“, mengajak seluruh negara dan umat Islam di seluruh dunia untuk meninggalkan bagian tersebut, menolak normalisasi yang dilakukan pendudukan Israel, dan bersatu dalam garis iman dan kemanusiaan untuk membela pembebasan Palestina,” kata para pengunjuk rasa.
“Tujuh, Rekomendasi kepada PBB untuk membentuk ruang Palestina. “Ruang Palestina di markas besar PBB untuk koordinasi persiapan kemerdekaan Palestina,” desak pihak Indonesia.
Kedelapan, Mendorong pemerintah untuk bersikap tegas terhadap segala bentuk propaganda dan gerakan pro-Zionis di Indonesia. Kesembilan, mendesak pemerintah Indonesia untuk membuka komunikasi langsung dengan suku-suku pro-Palestina.
Kesepuluh, Masyarakat mengapresiasi sikap konsisten pemerintah dalam membela dan memperjuangkan Palestina sebagai bangsa merdeka yang berdaulat penuh. Langkah konkrit pun dilakukan dengan menolak kehadiran pejabat dan atlet Israel yang seharusnya berada di Indonesia.
Sebelas, Ajakan kepada seluruh pemuda Indonesia untuk terus menyuarakan kemerdekaan Palestina. Masyarakat menuntut kemerdekaan sejati Palestina dan perjuangan melawan penindasan Zionis.
“Jangan berhenti terus bergabung dalam perjuangan Palestina sampai gencatan senjata tetap ada di Palestina!” meneriakkan tindakan tindakan.
Massa aksi terpantau sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka bergerak ke dua arah, Bundaran Hi dan Kedutaan Besar AS. Jalan Medan Merdeka yang sempat ramai akhirnya bisa dilalui kendaraan dengan lancar.
(SKT/SFR)