Berita 101 Warga Gaza Tewas Dibom Israel Sejak Deal Gencatan dengan Hamas

by


Jakarta, Pahami.id

Setidaknya 101 orang Palestina tewas dan lebih dari 264 orang terluka akibat serangan itu Israel di dalam Gaza setelah gencatan senjata disepakati pada Rabu (15/1) dan akan berlaku Minggu depan (19/1).

Menurut laporan pasukan keamanan publik yang dilaporkan oleh Al JazeeraJumat (17/1), korbannya 27 anak-anak dan 31 perempuan.

Jumlah orang yang terbunuh kemungkinan akan meningkat seiring adanya laporan serangan mematikan lainnya di Gaza yang menargetkan tenda-tenda untuk menampung pengungsi di wilayah Al Mawasi yang dijuluki ‘zona kemanusiaan’.


Kantor berita sebelumnya Wafa mengatakan pemboman Israel menargetkan sebuah rumah di Jabalia, Gaza Utara. Jabalia adalah wilayah yang menjadi sasaran setelah pengumuman gencatan senjata di Gaza.

Kesepakatan pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hamas diumumkan pada Rabu (15/1) malam waktu Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut, Hamas dan Israel akan memulai gencatan senjata pada 19 Januari. Gencatan senjata akan berlangsung dalam tiga fase, dengan fase pertama berlangsung selama 42 hari.

Tahap pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak dan lansia, serta penghentian serangan sampai lebih banyak bantuan kemanusiaan tiba.

Tahap kedua, bertujuan untuk mengakhiri perang, termasuk pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas dengan imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

Sedangkan tahap ketiga meliputi pemulangan jenazah dan sisa sandera serta pelaksanaan rencana rekonstruksi Gaza.

Sementara itu, Israel menunda pemungutan suara kabinet mengenai perjanjian gencatan senjata dan menuduh Hamas mengingkari beberapa bagian dari perjanjian tersebut. Meski demikian, Hamas menegaskan bahwa mereka berkomitmen penuh untuk melaksanakan gencatan senjata.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dari Partai Zionis sayap kanan, yang merupakan bagian penting dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengancam akan keluar dari koalisi yang berkuasa jika PM tidak kembali berperang setelah fase pertama perjanjian tersebut. Langkah ini berpotensi menggulingkan pemerintahan Israel.

Baru-baru ini, Menteri Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme Israel, Amichai Chikli, mengancam akan mengundurkan diri jika Israel menarik diri dari Koridor Philadelphi, rute sepanjang 14 km (8,7 mil) di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Namun, belum ada tanda-tanda bahwa kesepakatan tersebut akan gagal. Faktanya, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer mengatakan bahwa pemerintahan Joe Biden sepenuhnya mengharapkan perjanjian gencatan senjata dan penyerahan sandera dapat dilaksanakan pada hari Minggu.

(nva/dan)