Jakarta, Pahami.id –
Total 1.300 jemaat lagi Haji meninggal karena panas yang ekstrem Saudi.
Bencana itu terjadi tepat selama ziarah tahun lalu. Saat ini, tragedi ini adalah pelajaran yang mahal bagi pemerintah Saudi yang tidak dapat diulang dalam implementasi haji 2025.
Mengencangkan keselamatan dan serangan sidang dan distributor ilegal adalah salah satu upaya serius pemerintah Saudi sampai tragedi tahun lalu tidak diulangi.
Menurut laporan dari Kementerian Haji Saudi, sebagian besar peziarah yang meninggal tahun lalu karena panas ekstrem adalah peziarah yang tidak memiliki izin resmi atau ilegal.
“Sayangnya, korban tewas mencapai 1.301, dengan 83 persen dari mereka secara ilegal melakukan ziarah dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa perlindungan atau kenyamanan yang cukup,” tulis kantor berita resmi dari agen surat kabar Saudi, yang melaporkan Afp.
Peziarah yang meninggal berasal dari lebih dari 10 negara, dari Amerika Serikat ke Indonesia. Banyak yang meninggal karena jemaat ilegal ketika mereka menduduki fasilitas yang tidak dapat diakses sampai paparan terbesar terhadap panas ekstrem.
Panas ekstrem disebut sebagai faktor utama di balik kematian dan kasus peziarah tahun lalu. Makkah, Kota Suci Pusat Ziarah, telah mengalami lonjakan hingga 125 derajat Fahrenheit atau 51,6 derajat Celcius.
Tahun ini dengan slogan “no haji tanpa izin,” pemerintah Saudi telah memperketat keamanan untuk mengekang peziarah ilegal dari berbagai negara.
“Sejak akhir haji terakhir, kami telah menyadari bahwa tantangan terbesar adalah untuk mencegah peziarah tanpa izin resmi yang dapat merusak keberhasilan ziarah,” kata seorang penyelenggara Saudi untuk Afp Yang diminta ditulis secara anonim.
Otoritas pemerintah Saudi tahun ini sangat serius, terutama dalam mencegah ratusan ribu peziarah ilegal dari Mekah.
Direktur Keselamatan Publik dan Ketua Komite Keamanan Haji Mohammed Al Bassami melaporkan bahwa keamanan Saudi mengusir setidaknya 205.000 peziarah ilegal secara nasional dari Mekah.
Secara total, ada lebih dari 269.000 orang tanpa visa ziarah yang didorong oleh keamanan Saudi karena mencoba memasuki Mekah.
Mereka mencoba melakukan ziarah tanpa visa ziarah yang merupakan kebutuhan utama bagi para peziarah.
Saudi juga menyerang sekitar 415 penyelenggara haji palsu, seperti dikutip dari media pemerintah resmi, Saudi Gazzette.
Al Bassami mengatakan penggerebekan intensif juga dilakukan dengan berbagai metode termasuk pesawat patroli terbang untuk menggunakan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI).
(BAC)