REDMI Uji Ponsel dengan Baterai 10.000 mAh – Tekno

by
REDMI Uji Ponsel dengan Baterai 10.000 mAh – Tekno

Pahami.id – Perkembangan teknologi baterai di industri smartphone terus melaju pesat. Kini kabar terbaru menyebutkan bahwa Redmi, sub-brand dari Xiaomi, sedang melakukan pengujian pada perangkat dengan baterai berkapasitas hingga 10.000 mAh.


Informasi ini berasal dari sumber orang dalam industri serta pembocor teknologi ternama @DigitalChattation, yang mengatakan bahwa proses pembuatan cetakan baterai telah selesai. Artinya, tingkat produksi massal baterai berkapasitas super besar tersebut akan dimulai dalam waktu dekat.


Jika benar, maka baterai tersebut kemungkinan akan digunakan pada ponsel kelas menengah generasi Redmi mendatang, menjadikannya salah satu terobosan terbesar di segmennya.




Xiaomi dikenal sebagai pabrikan yang fokus pada efisiensi energi dan daya tahan baterai di setiap lini produknya. Oleh karena itu, pengembangan baterai berkapasitas 10.000 mAh menjadi langkah strategis yang dapat memperpanjang penggunaan ponsel tanpa perlu sering mengisi daya.


Dilansir dari Xiaomi Time, Selasa (11/11/2025), upaya tersebut sekaligus menunjukkan ambisi Xiaomi untuk menciptakan standar baru dalam daya tahan baterai di kelas menengah, dimana mayoritas ponsel saat ini masih menggunakan baterai berkapasitas 5.000 hingga 6.000 mAh.


Namun, penggunaan baterai sebesar itu bukannya tanpa tantangan. Masalah bobot perangkat, efisiensi pendinginan, dan desain bodi merupakan faktor utama yang perlu diseimbangkan. Xiaomi nampaknya bekerja keras agar baterai berkapasitas besar ini tidak mengorbankan kenyamanan pengguna, terutama dari segi ketebalan dan panas berlebih.


Menurut laporan dari DigitalChattation, setidaknya ada dua model smartphone yang tersedia dengan baterai sekitar 10.000 mAh. Salah satunya dikabarkan menggunakan prosesor Dimensity 8500, sedangkan model lainnya dibekali chip Snapdragon 7 Series dan layar datar LTPS berukuran 1,8 inci.


Ponsel Redmi. (Xiaomiui)

Meski belum ada konfirmasi resmi dari Xiaomi, namun banyak pengamat yang meyakini salah satu perangkat tersebut akan hadir di seri Redmi dengan edisi “Ultra Battery” yang dirancang khusus untuk pengguna yang mengutamakan daya tahan ekstrim.


Menariknya, ponsel tersebut tidak akan mendukung pengisian daya nirkabel. Xiaomi sepertinya ingin menjaga keseimbangan antara daya tahan baterai, biaya produksi, dan harga jual agar tetap kompetitif di pasar kelas menengah. Strategi ini dapat memperluas jangkauan konsumen yang menginginkan ponsel dengan performa jangka panjang tanpa harus mengeluarkan harga premium.


Kehadiran ponsel dengan baterai berkapasitas lima digit menandai tonggak baru dalam evolusi industri ponsel pintar. Sebelumnya, kapasitas besar hanya tersedia di ponsel tangguh atau power bank.


Jika Xiaomi benar-benar meluncurkannya di lini utama, maka langkah ini bisa memicu tren baru yang mendorong produsen lain mengikuti jejak yang sama. Dengan cara ini, Xiaomi berpotensi memperkuat reputasinya sebagai pemimpin dalam inovasi masa pakai baterai.


Selain dukungan hardware yang masif, Xiaomi juga akan memaksimalkan Hyperos, sistem operasi custom terbaru, untuk mengoptimalkan kinerja daya. Hyperos dirancang agar aplikasi latar belakang lebih efisien, sumber daya perangkat keras digunakan dengan bijak, dan konsumsi energi dijaga agar tetap minimum.


Kombinasi baterai besar dan sistem hemat energi akan memungkinkan pengguna menikmati waktu siaga lebih lama dan penggunaan intensif seharian penuh tanpa khawatir kehabisan daya.


Dengan segala inovasi tersebut, langkah Xiaomi melalui Redmi seolah membuka babak baru dalam persaingan ponsel kelas menengah, di mana daya tahan baterai kini menjadi senjata utama melawan kompetitor.