4 Tahun Turun, Xiaomi Akhirnya Duduki Posisi Pertama di Asia Tenggara – Tekno

by
4 Tahun Turun, Xiaomi Akhirnya Duduki Posisi Pertama di Asia Tenggara – Tekno

Hiteke.com – Setelah penurunan empat tahun, Xiaomi akhirnya memenangkan tempat pertama dalam kompetisi pasar smartphone di wilayah Asia Tenggara.


Menurut laporan baru -baru ini yang dikeluarkan oleh Canalys untuk kuartal kedua (Q2) pada tahun 2025, perusahaan teknologi Cina memposting pengiriman unit seluler 4,7 juta, memberikan pangsa pasar 19 persen.


Prestasi ini menunjukkan peningkatan 8 persen selama periode yang sama tahun sebelumnya.




Keberhasilan ini sebagian besar dipicu oleh kinerja positif dari seri Redmi, yang menerima respons hebat dari komunitas Asia Tenggara karena menawarkan harga kompetitif dan didukung oleh jaringan distribusi yang kuat dan luas di kawasan itu.


Meskipun pasar ponsel cerdas di Asia Tenggara berada di bawah tekanan, Xiaomi masih dapat menunjukkan depresi. Secara keseluruhan, jumlah transmisi ponsel di wilayah tersebut telah turun 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan hanya 25 juta unit dikirim pada Q2 2025.


Salah satu faktor utama di balik penurunan ini adalah ketidakpastian ekonomi, termasuk masalah tarif dan inflasi yang membuat orang menunda pembelian perangkat baru.


Namun, Xiaomi dapat membaca situasi dengan menawarkan produk yang terjangkau, yang masih menarik konsumen di tengah situasi ekonomi yang tidak pasti.


Data pangsa pasar seluler di Asia Tenggara. [Canalys]

Selain itu, kemampuan perusahaan untuk mengembangkan berbagai distribusi juga merupakan kunci keberhasilannya dalam melampaui pesaing.


Selain pencapaian Xiaomi, dinamika persaingan di pasar smartphone Asia Tenggara juga menunjukkan perkembangan yang menarik.


Di tempat kedua, transaksi mengirim 4,5 juta unit, mencatat pangsa pasar 18 persen dengan pertumbuhan tahunan 17 persen. Transeration sendiri adalah perusahaan teknologi dari Cina yang menampung beberapa merek ponsel seperti Infinix, Tecno, dan ITEL.


Pertumbuhan transaksi ini sebagian besar didorong oleh popularitas model kelas rendah yang baru diluncurkan, yang sesuai dengan prioritas konsumen dalam anggaran terbatas di wilayah tersebut.


Samsung menempati urutan ketiga dengan total 4,3 juta unit dan pangsa pasar 17 persen, meskipun sedikit menurun sebesar 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.


Perusahaan Korea Selatan masih dapat mempertahankan posisinya, berkat meningkatnya permintaan untuk model seluler 5G di pasar Vietnam dan Singapura, terutama untuk seri 5G Galaxy A06 dan A16 5G.


Sementara itu, dua merek besar lainnya, Oppo dan Vivo, mengalami penurunan yang signifikan.


Oppo mengirimkan 3,5 juta unit dengan pangsa pasar 14 persen, turun 19 persen per tahun. Vivo tidak jauh berbeda, dengan pengiriman 2,8 juta unit dan pangsa pasar 11 persen, turun 21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.


Penurunan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh kedua merek dalam mempertahankan daya saing mereka.


Dilihat dari perspektif global, jumlah pengiriman ponsel cerdas di Q2 2025 telah turun sedikit, menjadi 288,9 juta unit.


Di seluruh dunia, Samsung terus memimpin dengan 57,5 juta unit, mempertahankan posisinya sebagai produsen terbesar di seluruh dunia. Namun, kondisi pasar di berbagai wilayah telah menunjukkan perbedaan yang menarik.


Di Cina, Huawei masih terkendali sebagai pemimpin pasar. Sementara itu, di India, Vivo telah berhasil menjadi merek pilihan pertama. Di Amerika Serikat, Apple terus berterima kasih kepada loyalitas konsumen kepada ekosistem produk mereka.


Prestasi Xiaomi di Asia Tenggara telah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk merencanakan strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan fitur pasar lokal.


Xiaomi telah berhasil memahami preferensi konsumen di wilayah ini, terutama dalam hal harga, fitur, dan ketersediaan produk. Dengan pendekatan yang fleksibel dan responsif terhadap kondisi regional, Xiaomi tidak hanya dapat bertahan hidup, tetapi juga mendominasi pasar yang sangat kompetitif ini.