Dampak Penyakit Rabies pada Manusia, Bisa Serang Otak hingga Sebabkan Lumpuh – Gaya

by

Indonesia. Bersama, Jakarta – Rabies adalah penyakit virus yang dapat menyerang otak dan sistem saraf manusia. Penyakit ini tergolong berbahaya karena memiliki risiko menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Ada beberapa gejala yang bisa dikenali saat seseorang terserang penyakit rabies.

Luncurkan dari halaman Indonesia yang baikRabies berasal dari gigitan, cakaran, air liur hewan yang terinfeksi rabies. Penyakit ini dapat berasal dari hewan, terutama pada anjing, kucing, sapi, kambing dan kuda. Hewan liar juga dapat menularkannya, seperti kelelawar, berang-berang, anjing hutan, rubah, monyet, dan rakun.

Virus rabies membutuhkan waktu untuk mencapai otak atau sistem saraf dan mulai menginfeksi. Gejala akibat virus ini muncul kurang lebih 30 hingga 90 hari setelah penderita digigit hewan yang terinfeksi rabies.

Dilansir dari situs World Health Organization (WHO), gejala awal rabies meliputi tanda-tanda umum seperti demam, nyeri, dan kesemutan, tusukan, atau rasa terbakar yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan di lokasi luka. Saat virus menyebar ke sistem saraf pusat, peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang progresif dan fatal akan berkembang.

Gejala rabies lanjut atau klinis menunjukkan karakteristik gangguan tersebut saraf. Dimana virus tersebut sudah lebih jauh menginfeksi sistem saraf sehingga menyebabkan radang otak (ensefalitis).

Pada tahap ini, gejalanya lebih terasa dan tingkat keparahannya lebih buruk. Gangguan yang dialami biasanya berupa perubahan perilaku yang ekstrim dan tidak menentu, seperti menjadi lebih hiperaktif, agresif dan berhalusinasi.

Ada dua jenis rabies yang dapat menyerang manusia, yaitu:

1. Rabies ganas menyebabkan hiperaktif, perilaku bersemangat, halusinasi, kurang koordinasi, hidrofobik (takut air) dan aerofobia (takut angin atau udara segar). Kematian akibat penyakit jenis ini dapat terjadi setelah beberapa hari akibat serangan jantung dan pernafasan.

2. Rabies paralitik menyumbang sekitar 20 persen dari semua kasus manusia. Bentuk rabies kurang dramatis dan biasanya berlangsung lebih lama dari bentuk ganas. Jenis ini akan membuat otot berangsur-angsur menjadi lumpuh, dimulai dari lokasi luka. Itu juga bisa menyebabkan koma dan perlahan meningkat kematian.

WINDA OCTAVIA

Pilihan Editor: Jabar Sediakan 55 Ribu Vaksin Rabies Gratis

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram http://tempo.co/. klik bergabung. Anda perlu menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.