Makassar, Pahami.id —
Sebanyak 26 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, mengeluh hingga kini belum mendapat bantuan pemerintah.
Puluhan kepala keluarga di Blok 8 Perumahan Nasional Antang, Kecamatan Manggala, dievakuasi secara mandiri sejak Jumat (18/12), akibat ketinggian air mencapai 2 meter. Namun, mereka tidak mendapatkan bantuan.
“Kami ke masjid mau pindah, karena di sini ada orang lanjut usia dan anak-anak. Sudah beberapa hari tidak ada (bantuan), jadi air minum tidak ada. Kami banyak di sini dari RT A dan B,” ujarnya. . warga, Satria, Minggu (22/12).
Salah satu warga, Sitti Hasnah, mengaku rumahnya terendam banjir sejak Jumat pekan lalu dan harus berpindah dengan hanya membawa sedikit pakaian yang dimilikinya. Selama pemindahan dia tidak pernah menerima bantuan.
“Sudah banjir sejak Jumat, jadi belum ada beras. Kita pindah ke sini, airnya naik lagi,” kata Hasnah.
Sementara itu, Ketua RT 4 kompleks, Fathiyah Bahmid mengatakan, jumlah warga yang tercatat di lokasi pengungsian utama sekitar 26 KK.
“Di posko induk sebanyak 109 orang yang merupakan warga RT 2, 6, 1 dan RT 4. Di sini ada warga lanjut usia, anak-anak yang sebagian besar juga sudah mengungsi ke rumah keluarga,” ujarnya.
Warga yang kini mengungsi, kata Fathiyah, sangat membutuhkan air bersih, pakaian, dan selimut.
“Air minum paling dibutuhkan tapi sudah berasal dari mukim. Kemudian selimut dan popok juga dibutuhkan,” ujarnya.
(mir/fra)