Berita Uni Eropa Desak AS Ajak Ukraina saat Pertemuan Trump-Putin di Alaska

by
Berita Uni Eropa Desak AS Ajak Ukraina saat Pertemuan Trump-Putin di Alaska


Jakarta, Pahami.id

Uni Eropa (UE) mendesak Amerika Serikat untuk mengundang Ukraina ke pertemuan presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Untuk membahas perang.

Putin dan Trump dijadwalkan untuk bertemu di Alaska, AS, pada 15 Agustus.


Desakan Uni Eropa bahwa Amerika Serikat yang melibatkan Ukraina terkandung dalam sebuah pernyataan dengan ketua Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ursula Von Der Layer.

“Jalan Menuju Perdamaian di Ukraina tidak dapat diputuskan tanpa Ukraina,” kata pernyataan bersama AfpMinggu (10/8).

Pembicaraan untuk mengakhiri perang, mereka melanjutkan, hanya dapat dilakukan selama gencatan senjata tercapai.

Beberapa negara Nordik dan Baltik juga mengatakan bahwa tidak ada keputusan yang dapat dibuat tanpa keterlibatan Kyiv.

Negara -negara ini termasuk Denmark, Estonia, Finlandia, Islandia, Latvia, Lithuania, Norwegia, dan Swedia.

Perjanjian tanpa memberikan Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Kyiv harus menyerahkan sebagian besar wilayah tersebut ke Rusia.

Tergantung pada Trump untuk mengundang Zelensky

Sementara itu, Duta Besar AS untuk NATO Matthew Whitaker menilai bahwa Presiden Ukraina Volodyyr Zelensky mampu menghadiri pertemuan KTT kedua Kepala Negara.

“Ya, saya pasti mungkin,” kata Whitaker pada hari Minggu.

Menurutnya, tidak mungkin ada perjanjian yang tidak disetujui oleh semua yang terlibat.

“Dan, maksud saya, jelas, mengakhiri perang ini adalah prioritas tinggi,” tambah Whitaker.

Namun, ia menekankan bahwa keputusan akhir akan dibuat oleh Trump, dan tidak ada berita dari Gedung Putih hingga saat ini.

Seiring dengan tekanan ini, Uni Eropa juga akan mengadakan pertemuan luar biasa dari Menteri Luar Negeri untuk membahas perang dan keterlibatan Ukraina pada pertemuan Trump-Putin.

Diplomat tinggi Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan AS memiliki kekuatan untuk memaksa Rusia untuk berkonsultasi dengan serius. Setiap perjanjian, melanjutkan, harus melibatkan Ukraina dan Uni Eropa.

“Karena ini berkaitan dengan keamanan Ukraina dan seluruh Eropa,” kata Kallas.

“Saya akan mengadakan pertemuan luar biasa dari Menteri Luar Negeri Uni Eropa pada hari Senin untuk membahas langkah selanjutnya,” katanya.

Ukraina dilaporkan menghadiri pertemuan darurat antara menteri luar negeri Eropa.

(Yesus/BAC)