Berita Trump Wanti-wanti Rusia-Ukraina Jika Negosiasi Perang Tak Ada Progres

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Donald Trump Amerika Serikat akan menarik diri dari negosiasi jika tidak ada kemajuan cepat dari Rusia dan Ukraina yang mempertanyakan gencatan senjata untuk menghentikan perang.

Trump telah menyerukan kedua belah pihak untuk gencatan senjata tetapi gagal mendapatkan konsesi dari Rusia meskipun berbicara dengan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodyyr Zelensky.


Dia memperingatkan keputusan untuk menghentikan negosiasi dapat diambil “sesegera mungkin.

“Tidak ada hari yang pasti, tapi cepat, kami ingin menyelesaikannya,” kata Trump.

Presiden AS menolak untuk menyalahkan Putin atau Zelensky atas negosiasi yang hampir tidak stabil. Dia hanya menekankan bahwa kedua belah pihak harus membuat kemajuan.

“Jika karena suatu alasan, salah satu dari kedua pihak memperumit situasi, kami akan mengatakan: Anda bodoh. Anda sangat bodoh. Afp.

Dia kemudian berkata, “Tapi kami berharap tidak melakukannya.”

Sejak kampanye pemilihan presiden tahun lalu, Trump telah berulang kali membual bahwa ia akan menyelesaikan Perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam. Namun, empat bulan setelah secara resmi membuka gencatan senjata belum tercapai.

Rusia dan Ukraina sebenarnya telah mencapai kesepakatan, yang merupakan moratorium sementara dalam serangan infrastruktur energi Ukraina.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kesepakatan itu berakhir hari ini. Rusia baru terus meluncurkan serangan terhadap Ukraina. Serangan terbaru yang ditargetkan oleh Kharkiv dan Sumy dan menewaskan dua orang.

Pernyataan Trump berbeda dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang mengatakan Washington perlu segera mengetahui apakah gencatan senjata dapat dilakukan dalam jangka pendek.

“Karena jika tidak, maka saya pikir kita akan terus bergerak maju,” katanya kepada kru media saat berada di Prancis.

Rusia meluncurkan invasi Ukraina pada bulan Februari 2022. Hari -hari kemudian, pertempuran yang berkelanjutan, angka kematian di kedua belah pihak tumbuh, dan ribuan orang tergerak.

Komunitas internasional telah berulang kali meminta gencatan senjata permanen. Beberapa bahkan mengajukan proposal damai. Namun, tidak ada saran yang diterima oleh Rusia dan Ukraina.

(Yesus/Akhir)