Berita Trump Perketat Akses Wartawan di Gedung Putih, Ada Apa?

by
Berita Trump Perketat Akses Wartawan di Gedung Putih, Ada Apa?


Jakarta, Pahami.id

Administrasi Kepresidenan Amerika Serikat Donald Trump wartawan dilarang meliput bagian Gedung Putih tanpa izin.

Wartawan di Gedung Putih saat ini tidak diperbolehkan mengakses West Wing, yang dikenal sebagai pers atas. Sayap ini adalah tempat kantor sekretaris pers Karoline Leavitt berada.

Dalam memo yang dikeluarkan Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih, jurnalis dilarang mengakses pers tanpa izin janji temu atau janji. Hal ini agar “materi sensitif” tidak bocor ke media.


“Memorandum ini mengarahkan pelarangan jurnalis mengakses…’Pers atas“Terletak di sebelah Oval Office tanpa penunjukan sebelumnya,” demikian bunyi memo NSC, seperti dikutip AFP, Jumat (31/10).

Memo NSC ditujukan kepada Leavitt dan direktur komunikasi Gedung Putih Steven Cheung.

Pada kesempatan terpisah, Cheung mendukung tindakan tersebut, dengan mengatakan bahwa jurnalis telah “menyerang” menteri di wilayah tersebut dan secara diam-diam merekam video dan audio mereka.

Larangan ini terjadi setelah Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon pada Oktober lalu memerintahkan media menandatangani perjanjian tegas yang bisa mencabut izin pers jurnalis jika melanggar.

Agensi media dilarang mengunjungi beberapa area di Pentagon tanpa pengawalan resmi dan dilarang memberitakan berita apa pun, terutama yang memuat informasi rahasia dan sensitif.

Jurnalis yang meminta informasi kepada siapa pun di Kementerian Pertahanan tanpa persetujuan resmi akan dicabut izin pemberitaannya.

Media AS dan internasional juga secara luas menolak untuk menandatangani peraturan tersebut. Hanya segelintir media yang dekat dengan pemerintah yang setuju dengannya.

Larangan di Gedung Putih sendiri hanya berlaku pada kalangan pers atas. Media masih diperbolehkan mengakses area pers bawah, tempat staf pers junior bekerja.

Menurut memo tersebut, pembatasan ini diberlakukan karena “perubahan struktural baru-baru ini pada Dewan Keamanan Nasional”. Oleh karena itu, staf Pers Gedung Putih kini menangani materi yang lebih sensitif.

Pemerintahan Trump membawa NSC ke Gedung Putih dan menempatkannya di bawah kendali Menteri Luar Negeri Marco Rubio setelah mantan penasihat keamanan nasional Mike Waltz dipindahtugaskan pada bulan Mei menyusul skandal perintah serangan di Yaman.

Waltz sebelumnya mendapat kecaman karena membocorkan bahwa kami berencana melawan milisi di Yaman setelah secara tidak sengaja memasukkan seorang jurnalis ke dalam grup chat.

(BLQ/AUG)