Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Kembali menjadi sorotan setelah mengunggah video kecerdasan buatan (AI) untuk mengejek kritik terhadap jutaan pengunjuk rasa gerakan tersebut”Tidak ada raja“Yang turun ke jalan di seluruh 50 negara bagian selama akhir pekan.
Demonstrasi “Tanpa Raja” mengkritik kepemimpinan Trump yang dinilai semakin otoriter dan jauh dari norma demokrasi yang ditetapkan Negeri Paman Sam.
Sebuah video yang diunggah Trump ke media sosial memperlihatkan dirinya berada di dalam jet tempur dan menjatuhkan benda-benda menyerupai tanah ke arah pengunjuk rasa di Amerika Serikat.
Video berdurasi 19 detik itu juga memperlihatkan Trump mengenakan mahkota di dalam jet tempur bertuliskan “Raja Trump”.
Dalam video tersebut, Trump digambarkan melemparkan benda-benda seperti kotoran ke arah tokoh oposisi sayap kiri Harry Sisson, serta ke pengunjuk rasa lain yang berkumpul di area yang mirip dengan Times Square di Kota New York.
“Adakah reporter yang bisa bertanya kepada Trump mengapa dia memposting video AI yang menunjukkan dia menjatuhkan kotoran saya dari jet tempur?” Sisson menulis di Platform X.
“Itu sangat membantu, terima kasih,” imbuhnya seperti dikutip Berita NBC.
Wakil Presiden JD Vance menanggapi tweet tersebut dengan menulis, “Saya akan menanyakan Anda, Harry.”
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai video tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Trump kerap mengunggah video buatan AI untuk menanggapi kritik yang ditujukan kepadanya.
Investigasi NBC News awal bulan ini menemukan bahwa selama sembilan bulan terakhir, Trump telah mengunggah lusinan video serupa di akun sosialnya.
Mayoritas video AI tersebut diunggah Presiden pada bulan Agustus dan September. Banyak dari video tersebut berasal dari akun lain dan kemudian dimodifikasi oleh Trump, seperti halnya video jet tempur yang dia unggah pada hari Sabtu.
Penyelenggara demonstrasi “Tanpa Raja” mengatakan hampir tujuh juta orang turun ke jalan dalam lebih dari 2.700 demonstrasi di seluruh negeri pada hari Sabtu, peningkatan dua juta peserta dibandingkan demonstrasi serupa pada bulan Juni lalu.
Dalam wawancara dengan pembawa acara Berita RubahMaria Bartiromo, yang disiarkan pada hari Minggu, Trump menolak anggapan bahwa dia bertindak seperti raja.
“Jadi, mereka bilang sekarang mereka memanggil saya Raja,” kata Trump. “Saya bukan (raja).”
(RDS)