Berita TNI Waspada Provokasi di Balik Video Kapolda Jateng Tak Salami Andika

by


Jakarta, Pahami.id

Kepala Penerangan Komando Angkatan Darat IV/Diponegoro Letkol Infantri Andy Soelistyo meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan video klip yang viral tersebut Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo yang tak berjabat tangan dengan calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 itu Andika Perkasa.

Andy memperlihatkan rekaman video lengkap kejadian tersebut. Dalam video tersebut juga tampak Panglima Diponegoro IV Mayjen Deddy Suryadi yang berada di hadapan Irjen Ribut Hari Wibowo.

“Hati-hati, ini provokasi, ini waktunya pemilu kan? Di depan Kapolri sebenarnya Panglima TNI juga berdiri pamit sambil menundukkan kepala sambil tersenyum ke arah Pak Andika,” kata Andy, Rabu (25). /9).


“Kalau berjabat tangan, Kapolda mungkin tidak melihatnya karena wajah Pak Andika tertunduk, coba perhatikan. Saya kira Pj Gubernur juga sama. TNI dan Polri rukun. Kami putuskan netral , “tambahnya.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kompol Artanto menjelaskan kejadian tersebut tidak disengaja. Dia memastikan tidak ada niat jahat.

Menurutnya, video tersebut hanya menampilkan satu sisi kejadian dan tidak menggambarkan keadaan secara keseluruhan.

Sebelum acara dimulai, Forkopimda Jateng termasuk Kapolda dan Pj Gubernur sempat terlibat komunikasi dengan dua bakal calon Pilgub Jateng yakni Andika Perkasa-Hendar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

Artanto mengatakan, rekaman video yang viral adalah saat Ribut Hari hendak meninggalkan kantor KPU.

“Saat itu Pak Kapolda sedang dalam perjalanan meninggalkan kantor KPU Jateng dan sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. Jadi, tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak berjabat tangan,” jelas Artanto di ruang kerjanya, Semarang. . .

Ia menduga video viral yang memperlihatkan momen Kapolres yang tampak menolak berjabat tangan mungkin sengaja dipotong dan diunggah oleh pihak tertentu yang ingin merusak suasana harmonis jelang Pilkada Jawa Tengah.

“Kami menduga ada bingkai yang sengaja dibuat untuk mengacaukan suasana dan mengganggu ketertiban pilkada,” ujarnya.

Sebelumnya, video yang menampilkan Ribut Hari dan Plt Gubernur Jawa Tengah, Kompol (purn) Nana Sudjana tampak enggan menerima ucapan Andika Perkasa yang viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi saat acara Deklarasi Kampanye Perdamaian di Kantor KPU Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Semarang pada Selasa (24/9).

Andika Perkasa-Hendar Prihadi yang didukung PDIP akan menghadapi Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang didukung koalisi raksasa KIM Plus pada Pilgub Jateng 2024.

(lna/fra)