Berita Tewas 20 Menit usai Jatuh-Tak Kena Hipotermia

by
Berita Tewas 20 Menit usai Jatuh-Tak Kena Hipotermia


Jakarta, Pahami.id

Hasil otopsi Brasil, Juliana MarinsIni menunjukkan bahwa ia meninggal 20 menit setelah jatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Barat Tenggara (NTB).

Juliana meninggal karena dampak yang kuat bukan karena hipotermia.

Pakar forensik di Rumah Sakit Bali Mandara Ida Good Putu Alit mengatakan Juliana menderita cedera terburuk pada dada karena benda tumpul.


“Jadi, jika kita melihat yang terburuk, itu terkait dengan pernapasan.

Alit mengatakan korban juga memiliki lepuh geser di seluruh tubuh karena jatuh, terutama di belakang dan atas dan bawah. Luka juga ada di kepala.

“Jadi, jika kita mengharapkan maksimal 20 menit, tidak ada bukti bahwa kita mendapatkan korban untuk waktu yang lama dari luka,” katanya.

Bukan hipotermia

Menurut ujian, kata Alit, tidak ada tanda -tanda Juliana meninggal karena hipotermia.

“Tanda -tanda hipotermia adalah luka yang disebabkan oleh hipotermia.

Dia juga memastikan bahwa Juliana tidak mati karena kekurangan makanan atau minuman setelah jatuh.

“Jika kita melihat alasannya, itu pasti kekerasan, jadi kita juga melihat pendarahan yang begitu hebat di rongga tubuh, jadi apa yang menyebabkan kekerasan langsung, jadi bentrok,” katanya.

Juliana meninggal setelah jatuh di Gunung Rinjani saat memanjat bersama beberapa temannya pada hari Sabtu (6/21). Tim SAR Koalisi bertemu dengan korban pada hari Senin (6/23) pada 07.05 Wita.

Korban ditemukan sekitar 500 meter bergerak dari titik awal musim gugur dengan lokasi pasir dan batu.

Acara ini menarik perhatian publik, terutama netizen Brasil karena proses transfer yang panjang. Warga Brazil telah mengkritik perlambatan otoritas Indonesia yang tidak bisa menyelamatkan nyawa Juliana.

(BLQ/MIK)