Jakarta, Pahami.id –
Menteri agama Indonesia Nasaruddin Umar Pastikan tidak peziarah Asal usul Indonesia tertinggal sehingga tidak dapat melakukan penyembahan Wukuf di Lapangan Arafat, Makkah, Arab Saudi, Kamis (5/6).
“Itu tugas kami, tidak ada jemaat yang ditinggalkan,” kata Menteri Agama Nasarudin dalam koneksi video dari Arafat dalam siaran langsung Pahami.idKamis malam WIB.
Sebelumnya dilaporkan bahwa ada kebingungan di antara para peziarah sebagai situasi sebelum puncak haji di Arafat hari ini.
Pada hari Kamis pagi WIB, melaporkan bahwa ratusan peziarah Indonesia dilaporkan tanpa fasilitas yang memadai menjelang layanan Wukuf di Arafat. Menurut laporan langsung dari jemaat yang diterima Cnnindonesia.comSekelompok peziarah di Arafat ditempatkan di tenda yang sangat sempit.
Sebuah laporan dari jemaat lain yang disebut dewi menjelaskan bahwa ada sekelompok penyembah yang tidak diangkut ke Arafat sampai Rabu malam.
Dewi juga berbagi beberapa foto dan video yang menunjukkan sekelompok peziarah Indonesia yang pindah menunggu bus dipaksa untuk bersantai dan tidur di lobi hotel dari Rabu malam hingga Kamis pagi.
“Situasinya agak menakutkan, masih ada beberapa sektor kelompok di beberapa hotel yang belum dipetakan (ke Arafat). Kinerja perusahaan sangat buruk, sudah ada kelompok, peziarah ke Arafat tidak bisa mendapatkan tenda,” kata dewi.
Dewi mengatakan para peziarah -Pilgrim bahkan harus diangkut ke Arafat tanpa dijamin memiliki tenda untuk dihabiskan malam.
Kemudian pada hari Kamis pagi waktu setempat dilaporkan bahwa setidaknya ada 695 kelompok peziarah dari Indonesia yang dilaporkan telah meninggalkan Arafat. Sekitar 40 persen dari ratusan peziarah diabaikan. Mereka seharusnya pergi ke Arafat sejak Rabu malam.
Namun, pada Kamis pagi, masih ada sekitar 695 peziarah yang jatuh di lobi hotel menunggu kepastian ziarah bertanggung jawab atas masa tinggal dan transportasi mereka di sana.
“Faktanya, kita seharusnya berada di Arafat sejak tadi malam, jika di Arafat, makanan itu dirawat oleh Arafat. Kemarin, 24 jam sehari sebelum Arafat, layanan katering dihapuskan oleh makanan cepat saji, pangkat yang harus dipanaskan terlebih dahulu dan kemudian didistribusikan,” kata dewi itu.
“Sudah ada jat, tetapi orang -orang belum makan tadi malam, karena seharusnya semalam di Arafat, diganti di sana, jadi orang tidak makan,” katanya.
Bahkan, hari ini memasuki 9 Dzulhijah di mana peziarah seharusnya mulai menjalankan Wukuf sebagai ziarah kedua.
“Pada 07.20. Saya menunggu [bus untuk dibawa ke Arafah] Dengan sekitar 695 jamaah lainnya, “kata dewi kepada cnnindonesia.com, Kamis pagi.
Kemudian beberapa detik kemudian melaporkan bahwa mereka mendapatkan bus ke Arafat.
Syarikah Haji adalah lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah Saudi untuk mengelola layanan peziarah dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Syarikah bertanggung jawab atas penyediaan berbagai peziarah selama ziarah, seperti akomodasi, transportasi, penggunaan, dan fasilitas lainnya.
(Anak -anak/gil)